Kabupaten Aceh Timur mendapat jatah dari Kementerian Kelautan Perikanan mengelola dan mengembangkan budi daya udang vaname dengan luas lahan mencapai 1.000 hektare.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Timur Cut Ida Marya di Aceh Timur, Rabu, mengatakan pengelolaan dan pengembangan budi daya udang vaname tersebut dengan sumber dana hibah luar negeri.

"Aceh Timur dapat jatah atau kuota dengan luas lahan 1.000 hektare yang dibagi dua tahap. Jatah tersebut diberikan Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Cut Ida Marya.

Cut Ida Marya mengatakan masing-masing tahap dengan luas mencapai 500 hektare. Lahan pengembangan tersebar di dua kecamatan pesisir di Kabupaten Aceh Timur, yakni Kecamatan Nurussalam dan Kecamatan Darul Aman.

Terkait lahan seluas 500 hektare yang sedang dipersiapkan tersebut, Cut Ida Marya mengatakan, saat ini sebagian sudah bersertifikat kepemilikan dan masih ada beberapa lahan yang masih dalam proses sertifikasi.

"Sertifikasi lahan tersebut dalam dua minggu ini tuntaskan. Oleh karena itu, untuk percepatan kami berharap semua pihak mendukung dan bekerja sama dalam menyukseskan program budi daya udang vaname tersebut," kata Cut Ida Marya.

Sedangkan lahan 500 hektare lainnya, kata Cut Ida Marya, sedang dalam proses survei tim Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Timur. Survei dilakukan untuk memastikan lahannya sesuai kriteria dipersyaratkan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI.

Cut Ida Marya mengatakan program pengelolaan dan pengembangan budi daya udang vaname tersebut bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir.

"Kabupaten Aceh Timur memiliki potensi besar budi daya udang vaname. Apalagi Aceh timur memiliki lahan atau tambak dengan luas mencapai 18,791 hektare,"kata Cut Ida Marya.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022