Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyampaikan penguatan penanganan stunting di Aceh untuk tahun 2022-2023 kepada Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

PJ Gubernur Aceh, Achmad Marzuki mengatakan bahwa dalam peraturan Gubernur Aceh nomor 14 tahun  2019, tentang pencegahan dan penanggulangan stunting terintegrasi di Aceh,  disebut pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi di Aceh dilakukan secara berjenjang sesuai dengan tugas, fungsi, dan wewenang masing-masing instansi.

"Permasalahan yang terjadi pada tahun 2017 prevalensi stunting pada balita Aceh dan nasional 35,7 persen. Namun, pada 2018 Aceh mengalami kenaikan 2,2 persen, sedangkan nasional turun 4,9 persen," kata Achmad Marzuki dalam Rapat Kerja Percepatan Penurunan Stunting untuk 12 Provinsi prioritas dengan Wakil Presiden RI, di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan permasalahan yang terjadi pada tahun 2017 prevalensi stunting pada balita Aceh dan nasional 35,7 persen dan pada tahun 2018 Aceh mengalami kenaikan 2,2 persen, sedangkan nasional turun 4,9 persen

Kemudian pada tahun 2021 untuk tingkat nasional terjadi penurunan sebesar 11,3 persen menjadi 24,4 persen dan Aceh juga turun 4,7 persen menjadi 33,2 persen.

Untuk itu kata Pj Gubernur Aceh, perlunya penguatan langkah-langkah yang diambil pada 2022-2023, meliputi Gampong atau desa dengan memastikan dana desa yang dialokasikan untuk stunting.

Kemudian menggerakkan pengurus PKK mulai dari tingkat desa sampai tingkat provinsi, memastikan tenaga kesehatan, mulai dari bidan desa memantau dan melakukan intervensi terhadap seribu hari pertama kehidupan (HPK) sesuai program kesehatan.

Selanjutnya memastikan dukungan kegiatan dan Anggaran Pendapat dan Belanja Aceh (APBA) dan APBK serta memastikan keterlibatan pemangku kepentingan sesuai fungsi dan kewenangan.

Pihaknya berharap dukungan Pemerintah Pusat yakni integrasi satu data stunting dengan prioritas pada integrasi data di lapangan, termasuk penggunaan referensi data induk yang sama.

"Perlu perbaikan kualitas data ePPGBM dan data rutin program lainnya serta meningkatkan Alokasi Dana Transfer untuk dukungan pembiayaan kader guna memperkuat pengumpulan data rutin di lapangan," katanya.

Ia juga meminta dukungan penyediaan sanitasi dan air minum layak untuk semua masyarakat dengan penyediaan air bersih dan perbaikan sanitasi untuk pemukiman.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022