UPTD Taman Seni dan Budaya menghadirkan pertunjukan sandiwara Aceh "Putroe Neng" dan "Ka Pungo Lom" selama dua hari, 5-6 Agustus 2022 di Taman Seni dan Budaya Aceh.
Kepala UPTD Taman Seni dan Budaya Aceh, Azhadi Akbar, mengatakan pertunjukan sandiwara Aceh tersebut merupakan langkah awal untuk bergerak maju menuju masyarakat yang memiliki budaya yang tinggi.
"Ini merupakan salah satu usaha kami untuk mempopulerkan kesenian teater serta mengembangkan kesenian sandiwara di Aceh," katanya di Banda Aceh, Jumat.
Azhadi menjelaskan pertunjukan sandiwara Aceh ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat khususnya seniman Aceh mengembangkan bakatnya di bidang seni drama dan sandiwara.
"Insya Allah, seni teater dan sandiwara nantinya akan populer di Aceh," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pertunjukan sandiwara tersebut dimainkan oleh seniman teater kampus dari mahasiswa UIN yang tergabung dalam sebuah komunitas teater rongsokan dan para maestro dari teater mata.
"Saya berharap apresiasi masyarakat untuk hadir menikmati pertunjukan sandiwara Aceh ini," katanya.
Sandiwara Putro Neng menceritakan tentang seorang wanita cantik asal Cina, Nian Nio Liankhe, pemimpin armada laut yang berganti nama menjadi Putro Neng ketika menikah dengan Sultan Meurah Johan, sedangkan sandiwara Ka Pungo Lom menceritakan gambaran kehidupan masyarakat terjebak dalam situasi gamblang.
Penulis naskah Putro Neng, Putri, mengatakan pertunjukan sandiwara ini ditampilkan dengan bahasa Aceh dan ditampilkan selayaknya sandiwara.
"Seni sandiwara lebih mengedepankan teknik-teknik pementasan untuk memancing respon penonton sehingga tidak kaku seperti pementasan seni teater," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022