Meulaboh (ANTARA Aceh) - Faktultas Teknik Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengadakan kuliah umum membahas peluang dan tantangan industri batubara di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Dekan Fakultas Teknik UTU Dr Ir H Komala Pontas di Meulaboh, Jumat mengatakan, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia produktif untuk mengisi peluang pasar industri bergerak disektor energi panas bumi itu.

"Ketersediaan batubara di Aceh secara umum sangat banyak, namun yang kita sayangkan pemanfaatannya belum dikelola dengan baik. Melalui kegiatan ini mahasiswa dan dosen mendapatkan gambaran industri batubara itu," sebutnya.

Dalam menghadapi MEA, bukan hanya berbicara persoalan ketersediaan bahan baku cadangan sumber energi maupun pemanfaatanya untuk indsutri skala ekonomi maupun keluarga, terpenting juga adanya sumber daya manusia yang berjiwa wirausaha.

Menurut Dekan F-Teknik UTU ini, di luar negeri ada sebagian negara yang masyarakatnya sudah memanfaatkan batubara sebagai  bahan bakar keluarga, bukan hanya dikelola oleh industri besar yang dijadikan sebagai sumber energi perusahaan.

"Bukan tidak mungkin bagi masyarakat Aceh dan Aceh Barat khususnya yang memiliki banyak kandungan batubara juga melakukan hal demikian," sebutnya.

Sementara itu, Adi Risfandi, ST, MM pemateri pada acara yang diikuti oleh 300-an peserta mahasiswa dan dosen ini menyampaikan, bahwa Indonesia menduduki posisi kelima negara pengekspor batubara terbesar dunia, namun dalam negeri bahan baku itu masih kurang digunakan.

"Indonesia sebagai negara utama pengekspor batubara, padahal kebutuhan dalam negeri masih cukup tinggi, negara lain seperti Amerika tidak lagi. Padahal Indonesia menduduki posisi kelima sebagai negara penghasil batubara," jelas Mine Operation Manager PT Mifa Bersaudara itu.

Dia menjelaskan, Indonesia mampu memproduksi bahan baku batubara 480 juta ton/tahun, sedangkan cadangan tersedia hingga saat ini sebanyak 20 miliar ton, dengan cadangan ini Indonesia masih bisa berproduksi sampai 50 tahun kedepan.

Dia mengajak mahasiswa untuk terus berkarya dan  mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja terutama disektor industri pertambangan batubara, perusahaan di daerahpun akan siap menjadi tempat belajar praktek agar mahasiswa memahami secara teknis industri pertambangan.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016