Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Tokoh Pemuda Lawueng AK Jailani berharap program corporate social responsibility (CSR) dapat dilakukan PT Semen Indonesia Aceh (SIA) dalam upaya turut serta membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Laweung.
Elit Partai Perindo Aceh ini juga mengajak perusahaan BUMN itu untuk bisa bersama melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program dari CSR yang dimilikinya.
"Lebih baik ini dilakukan jauh sebelum proyek pembangunan pabrik dimulai, sehingga masyarakat terutama pemudanya sudah siap lahir bathin disaat proyek raksasa ini hadir di daerah mareka," kata AK Jailani kepada wartawan, Jum'at (29/4).
Untuk memperlancar program CSR tersebut perlu dibentuk kelompok calon penerima CSR dan forum CSR. Keberadaan kelompok dan forum ini pun diharapkan juga bisa membantu percepatan pembangunan di sekitar pabrik dan wilayah Kabupaten Pidie.
Menurutnya dengan adanya kelompok dan forum maka segala persoalan yang muncul bisa diselesaikan secara bersama-sama. "Ini bisa membantu pemerintah daerah dalam rangka akselerasi percepatan pembangunan dan penataan di Kabupaten Pidie,"Ujar AK Jailani.
AK Jailani menyarankan agar program CSR itu sudah harus dijalankan sebelum pabrik semen mulai dibangun, seperti yang diterapkan perusahaan semen di Gresik maupun di Tuban, Jawa Timur.
Di Gresik dan Tuban kata AK Jailani, sebelum pabrik semen dibangun dan beroperasi, perusahaan sudah aktif memberdayakan masyarakat di wilayah itu melalui program CSR.
"Nah, kita disini juga ingin seperti itu dan CSR langsung diberikan ke masyarakat, agar tepat sasaran," ujarnya.
Menurutnya, salah satu pemberdayaan masyarakat yang bisa dijalankan CSR dari perusahaan Semen Indonesia Aceh ialah dengan memberikan berbagai macam pelatihan kepada masyarakat di sekitar wilayah itu yakni Laweung dan Kecamatan Batee.
Dirinya mencontohkan, perusahaan bisa memberikan bantuan berupa pembuatan empang dan benih ikan kepada kelompok petani tambak di kecamatan Batee, yang memang masih menjadi bagian dari wilayah yang terkena proyek pembangunan Semen Indonesia Aceh.
CSR dari perusahaan SIA juga bisa membantu masyarakat mengelola kolam ikan lele dari benih hingga panen, bantuan modal dapat diberikan kepada organisasi kepemudaan disana. "Ini yang kita harapkan, adanya perhatian dari perusahaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Selain itu, perusahaan juga perlu membuat pelatihan las besi, dan memberikan modal bagi mareka untuk membuka bengkel las yang di bangun dekat, tapi diluar lokasi pabrik.
Dia juga menjelaskan, meskipun pemerintah daerah (Pemda) memiliki program yang sama, tetapi akan lebih baik apabila dikerjakan bersama dari CSR perusahaan BUMN ini.
Dengan begitu, Pemda akan terbantu dengan adanya program CSR itu. "Saya harap jika ada perusahaan lain yang ada di Aceh supaya sudi menyalurkan CSRnya untuk membantu masyarakat. Semoga PT Semen Indonesia Aceh ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain," ujarnya.
Elit Partai Perindo Aceh ini juga mengajak perusahaan BUMN itu untuk bisa bersama melakukan pemberdayaan masyarakat melalui program dari CSR yang dimilikinya.
"Lebih baik ini dilakukan jauh sebelum proyek pembangunan pabrik dimulai, sehingga masyarakat terutama pemudanya sudah siap lahir bathin disaat proyek raksasa ini hadir di daerah mareka," kata AK Jailani kepada wartawan, Jum'at (29/4).
Untuk memperlancar program CSR tersebut perlu dibentuk kelompok calon penerima CSR dan forum CSR. Keberadaan kelompok dan forum ini pun diharapkan juga bisa membantu percepatan pembangunan di sekitar pabrik dan wilayah Kabupaten Pidie.
Menurutnya dengan adanya kelompok dan forum maka segala persoalan yang muncul bisa diselesaikan secara bersama-sama. "Ini bisa membantu pemerintah daerah dalam rangka akselerasi percepatan pembangunan dan penataan di Kabupaten Pidie,"Ujar AK Jailani.
AK Jailani menyarankan agar program CSR itu sudah harus dijalankan sebelum pabrik semen mulai dibangun, seperti yang diterapkan perusahaan semen di Gresik maupun di Tuban, Jawa Timur.
Di Gresik dan Tuban kata AK Jailani, sebelum pabrik semen dibangun dan beroperasi, perusahaan sudah aktif memberdayakan masyarakat di wilayah itu melalui program CSR.
"Nah, kita disini juga ingin seperti itu dan CSR langsung diberikan ke masyarakat, agar tepat sasaran," ujarnya.
Menurutnya, salah satu pemberdayaan masyarakat yang bisa dijalankan CSR dari perusahaan Semen Indonesia Aceh ialah dengan memberikan berbagai macam pelatihan kepada masyarakat di sekitar wilayah itu yakni Laweung dan Kecamatan Batee.
Dirinya mencontohkan, perusahaan bisa memberikan bantuan berupa pembuatan empang dan benih ikan kepada kelompok petani tambak di kecamatan Batee, yang memang masih menjadi bagian dari wilayah yang terkena proyek pembangunan Semen Indonesia Aceh.
CSR dari perusahaan SIA juga bisa membantu masyarakat mengelola kolam ikan lele dari benih hingga panen, bantuan modal dapat diberikan kepada organisasi kepemudaan disana. "Ini yang kita harapkan, adanya perhatian dari perusahaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Selain itu, perusahaan juga perlu membuat pelatihan las besi, dan memberikan modal bagi mareka untuk membuka bengkel las yang di bangun dekat, tapi diluar lokasi pabrik.
Dia juga menjelaskan, meskipun pemerintah daerah (Pemda) memiliki program yang sama, tetapi akan lebih baik apabila dikerjakan bersama dari CSR perusahaan BUMN ini.
Dengan begitu, Pemda akan terbantu dengan adanya program CSR itu. "Saya harap jika ada perusahaan lain yang ada di Aceh supaya sudi menyalurkan CSRnya untuk membantu masyarakat. Semoga PT Semen Indonesia Aceh ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain," ujarnya.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016