Dayah Darul Quran Aceh (DQA) menghadirkan guru besar sekaligus pakar tafsir Al Quran dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof KH Hamdani Anwar dalam rangka memperingati HUT ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Direktur Dayah Darul Aceh Ustadz Hajarul Akbar Al Hafiz, Kamis, mengatakan hal ini merupakan keberkahan bagi para santri karena dapat secara langsung bertatap muka dan mendengarkan wejangan, tausiah maupun nasehat dari tokoh nasional itu.

“Alhamdulillah kali ini dayah DQA kedatangan salah seorang guru besar, pakar tafsir dan juga tokoh nasional. Beliau merupakan guru saya semasa menuntut Ilmu di Jakarta, sungguh kita sangat bersyukur dengan kehadiran beliau walau hanya sebentar saja,” kata Hajarul Akbar.

Hajarul Akbar berharap agar para santri dan guru dapat mengambil pelajaran dari petuah dan nasehatnya. Selain itu benar-benar meresapinya sehingga menjadi motivasi dalam menghafal Al Quran di DQA.

Prof KH Hamdani Anwar, dalam tausiah mengatakan santri yang selalu bersama Al Quran, sungguh sudah jadi ahlul Quran karena mereka terus membaca dan menghafal Al Quran. Ia menceritakan masih utuhnya jasad seorang imam yang sudah meninggal dunia karena ia penghafal Al Quran.

“Manusia memiliki tiga unsur penting, yaitu pertama, ruh yang akan kembali ke Allah dan kedua, jasad yang akan menjadi makanan rayap dan binatang melata. Adapun ketiga amal, jika ia baik maka akan menolong kita di hari pertanggungjawaban kelak,” katanya.

Karena itu, dia mengajak dan memotivasi para santri agar bisa melewati dengan perlahan tahapan dan proses untuk menjadi ahlul Quran. Caranya adalah dengan membaca, menghafal, memahami isi Al Quran dan melaksanakannya sesuai tuntunan yang benar.

Sementara itu, dalam momentum hari kemerdekaan tersebut santri dayah DQA juga melaksanakan bakti sosial dan aneka perlombaan kecerdasan, seperti rangking satu, essay sejarah dan pertandingan futsal.

Ketua panitia Ustadz Muslim mengatakan dalam kegiatan bakti sosial, dayah DQA membagikan 50 paket sembako kepada keluarga kurang mampu yang berasal dari gampong Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar.

Adapun perlombaan rangking satu diikuti oleh seluruh santri DQA dengan perwakilan 15 santri setiap angkatan dan essay tentang sejarah diikuti oleh 10 santri setiap angkatan. Sedangkan pertandingan futsal tingkat SMP dan SMA diikuti oleh 10 tim.

Pewarta: Khalis

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022