Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat rata-rata produksi karet di daerah itu mencapai 710 kilogram per bulannya dari total kebun karet dengan luas 8.779 hektare.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan karet merupakan komoditas unggulan di daerah itu, namun produksinya masih rendah.
"Produksi karet cukup rendah yakni hanya 4,971 ton per tahun atau rata-rata 710 kilogram per bulannya. Padahal, luas lahan karet mencapai 8.779 hektare," kata Lilis Indriansyah.
Menurut Lilis Indriansyah, rendahnya produksi karet di Kabupaten Aceh Utara karena semakin rendahnya minat masyarakat menyadap karet. Hal itu dipengaruhi murahnya harga karet.
Padahal, kata Lilis Indriansyah, harga karet semakin membaik. Harga getah karet saat ini Rp10 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga sempat bertahan sejak sebulan terakhir di kisaran Rp7.000 per kilogram.
"Meskipun harga karet mulai naik, namun rata-rata kebun karet petani di Aceh Utara banyak yang tidak terawat dan terbengkalai, sehingga memengaruhi jumlah produksi di setiap pohonnya," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan total luas kebun karet di Kabupaten Aceh Utara mencapai 8.779 hektare. Dari luas tersebut, seluas 7.002 hektare masih berpoduksi.
Sedangkan 592 hektare tanaman karet lainnya tidak menghasilkan serta kebun dengan tanaman karet yang rusak atau hampir mati seluas 1.185 hektare.
"Tanaman karet ini memiliki potensi meningkatkan perekonomian masyarakat. Oleh sebab itu, kami terus mengajak petani merawat kebunnya guna meningkatkan produktivitas karet," kata Lilis Indriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan karet merupakan komoditas unggulan di daerah itu, namun produksinya masih rendah.
"Produksi karet cukup rendah yakni hanya 4,971 ton per tahun atau rata-rata 710 kilogram per bulannya. Padahal, luas lahan karet mencapai 8.779 hektare," kata Lilis Indriansyah.
Menurut Lilis Indriansyah, rendahnya produksi karet di Kabupaten Aceh Utara karena semakin rendahnya minat masyarakat menyadap karet. Hal itu dipengaruhi murahnya harga karet.
Padahal, kata Lilis Indriansyah, harga karet semakin membaik. Harga getah karet saat ini Rp10 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga sempat bertahan sejak sebulan terakhir di kisaran Rp7.000 per kilogram.
"Meskipun harga karet mulai naik, namun rata-rata kebun karet petani di Aceh Utara banyak yang tidak terawat dan terbengkalai, sehingga memengaruhi jumlah produksi di setiap pohonnya," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan total luas kebun karet di Kabupaten Aceh Utara mencapai 8.779 hektare. Dari luas tersebut, seluas 7.002 hektare masih berpoduksi.
Sedangkan 592 hektare tanaman karet lainnya tidak menghasilkan serta kebun dengan tanaman karet yang rusak atau hampir mati seluas 1.185 hektare.
"Tanaman karet ini memiliki potensi meningkatkan perekonomian masyarakat. Oleh sebab itu, kami terus mengajak petani merawat kebunnya guna meningkatkan produktivitas karet," kata Lilis Indriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022