Dosen FMIPA Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk suvenir dengan memanfaatkan limbah minyak goreng.
Dosen Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Syiah Kuala (USK) Misrahanum di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kegiatan bertujuan untuk pengembangan ekonomi kreatif dan ramah lingkungan.
"Dalam kegiatan itu, kami berikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk suvenir berupa sabun dari bahan limbah minyak goreng bekas pakai," kata Misrahanum yang juga ketua kelompok pengabdian,
Selain Misrahanum, pengabdian tersebut melibatkan dua dosen lainnya yakni Sadli dari Jurusan Farmasi Fakultas MIPA USK dan Murniana dari Jurusan Kimia Fakultas MIPA USK serta dibantu tiga mahasiswa.
Adapun lokasi yang dipilih untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut di Gampong Kayee Lee, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, kata Misrahanum.
Di desa tersebut, kata Misrahanum, pihaknya mengajak masyarakat tidak lagi menggunakan minyak goreng bekas pakai berulang-ulang karena tidak baik untuk kesehatan serta dapat menimbulkan bermacam penyakit.
Akan tetapi dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk bernilai ekonomi. Sedangkan jika minyak goreng bekas pakai tersebut langsung dibuang begitu saja tanpa diolah akan berdampak terhadap lingkungan hidup.
"Dari limbah minyak goreng tersebut dapat menghasilkan sabun. Sabun ini dapat digunakan sebagai cenderamata untuk acara seminar, wisuda, pernikahan dan lainnya," kata Misrahanum.
Bukan hanya cenderamata sabun dari limbah minyak goreng bekas dapat juga digunakan untuk mencuci tangan, membersihkan peralatan rumah tangga dan dekoratif.
Misrahanum mengharapkan dari kegiatan tersebut menjadi motivasi bagi masyarakat mengolah limbah minyak goreng menjadi sabun yang bernilai ekonomi serta ramah lingkungan
"Pengabdian ini juga merupakan bentuk kontribusi tim dosen USK terhadap gampong binaan Universitas Syiah Kuala dalam mengembangkan ekonomi kreatif," kata Misrahanum.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Dosen Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Syiah Kuala (USK) Misrahanum di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kegiatan bertujuan untuk pengembangan ekonomi kreatif dan ramah lingkungan.
"Dalam kegiatan itu, kami berikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk suvenir berupa sabun dari bahan limbah minyak goreng bekas pakai," kata Misrahanum yang juga ketua kelompok pengabdian,
Selain Misrahanum, pengabdian tersebut melibatkan dua dosen lainnya yakni Sadli dari Jurusan Farmasi Fakultas MIPA USK dan Murniana dari Jurusan Kimia Fakultas MIPA USK serta dibantu tiga mahasiswa.
Adapun lokasi yang dipilih untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut di Gampong Kayee Lee, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, kata Misrahanum.
Di desa tersebut, kata Misrahanum, pihaknya mengajak masyarakat tidak lagi menggunakan minyak goreng bekas pakai berulang-ulang karena tidak baik untuk kesehatan serta dapat menimbulkan bermacam penyakit.
Akan tetapi dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk bernilai ekonomi. Sedangkan jika minyak goreng bekas pakai tersebut langsung dibuang begitu saja tanpa diolah akan berdampak terhadap lingkungan hidup.
"Dari limbah minyak goreng tersebut dapat menghasilkan sabun. Sabun ini dapat digunakan sebagai cenderamata untuk acara seminar, wisuda, pernikahan dan lainnya," kata Misrahanum.
Bukan hanya cenderamata sabun dari limbah minyak goreng bekas dapat juga digunakan untuk mencuci tangan, membersihkan peralatan rumah tangga dan dekoratif.
Misrahanum mengharapkan dari kegiatan tersebut menjadi motivasi bagi masyarakat mengolah limbah minyak goreng menjadi sabun yang bernilai ekonomi serta ramah lingkungan
"Pengabdian ini juga merupakan bentuk kontribusi tim dosen USK terhadap gampong binaan Universitas Syiah Kuala dalam mengembangkan ekonomi kreatif," kata Misrahanum.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022