Subulussalam (ANTARA Aceh) - Lembaga Advokasi Perempuan dan Anak (Lampuan) Kota Subulussalam, Aceh, mengungkapkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pelecehan seksual di daerah itu selama enam tahun terakhir terus meningkat dan telah mencapai 318 kasus.

"Dari tahun ke tahun tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak selalu meningkat, ada 318 kasus yang sudah kita tangani," kata Direktur Eksekutif Lampuan Nobuala Halawa di Subulussalam, Selasa.

Ia mengatakan kasus kekerasan terhadap anak seperti pencabulan, pencurian dan penganiayaan yang terjadi di Kota Subulussalam sangat memprihatinkan, bahkan untuk tahun 2016 ini saja sudah mencapai 30 kasus.

Menurutnya penyebab tingginya angka kekerasan terhadap anak dipengaruhi faktor internal seperti peran keluarga yang masih sangat minim dalam upaya menekan angka kejahatan kekerasan terhadap anak.

Kemudian faktor eksternal yaitu lingkungan tempat anak bermain serta kurangnya peran aktif stake holders dalam melakukan langkah-langkah antisipatif mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Penyebab lainnya adalah hukuman yang diberikan oleh penegak hukum kepada pelaku kejahatan dinilai masih terlalu ringan, sehingga tidak memberikan efek jera. Akibatnya kasus KDRT dan pecelehan seksual terhadap anak terus meningkat.

"Di Kecamatan Simpang Kiri itu ada 6 kasus, Penanggalan 3 kasus ditambah tiga kecamatan lainnya, totalnya ada 30 kasus. Ini baru pertengahan tahun sejak Januari sampai Mei 2016," sebutnya.

Ia mengatakan perlu penguatan ilmu agama bagi anak-anak untuk mencegah mereka dari pengaruh penyimpangan seksual. Apalagi kasus kekerasan yang terjadi di Subulussalam tidak hanya pencabulan lagi, namun LGBT sudah merambah ke daerah ini.

"Dan kita berharap pelaku tindakan kekerasan terhadap anak harus diberikan sanksi berat, harus ada efek jera," katanya.

Untuk mengatasi persoalan ini, kata Nobuala Halawa para pemangku kebijakan dan masyarakat serta keluarga diminta berperan aktif untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Subulussalam.

Langkah ini untuk menyelamatkan generasi muda Subulussalam, agar terbebas dari pengaruh negatif tindakan kejahatan yang dapat mengancam masa ke depan anak-anak Subulussalam.

Pewarta: Pewarta : Sudirman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016