Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Aceh menyatakan berkomitmen untuk mengurangi emisi sebesar tujuh persen dari komitmen Indonesia sebesar 29 persen hingga tahun 2030.

"Aceh menjadi bagian solusi dari Indonesia dan dunia karena provinsi ini memiliki salah satu hutan terbesar di Indonesia," Kata Gubernur Aceh, Zaini Abdullah di sela-sela membuka seminar internasional perubahan iklim di Banda Aceh, Kamis.

Dalam kegiatan yang digelar Badan Pengendalian Dampak lingkungan (Bapedal) Aceh, Zaini menjelaskan provinsi ujung paling barat Indonesia itu juga akan mampu berkontribusi sampai 20 persen jika bantuan APBN dan bantuan internasional tersedia.

Zaini mengatakan sebagai langkah awal, Aceh sudah memiliki dua dokumen yang berkaitan dengan mitigasi perubahan iklim yakni Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) dan Strategi Rencana Aksi Provinsi Dalam Mengurangi emisi akibat deforestasi dan degradasi dan Upaya Konservasi (SRAP REDD+).

Menurut dia, kedua dokumen perencanaan tersebut akan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan program dan kegiatan seluruh pemangku kepentingan yang peduli terhadap pengurangan emisi di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.

Zaini mengatakan sejumlah program sudah dilaksanakan dan diimplementasikan oleh Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

Ada pun upaya yang sudah dan sedang dilakukan itu antara lain pemanfaatan potensi sumber daya hutan, perlindungan dan konservasi sumber daya hutan, rehabilitasi hutan dan lahan dan perencanaan.

Selanjutnya pengembangan hutan, Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup serta  perlindungan dan konservasi SDA, rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA, Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) serta pengembangan ekowisata.

"Implementasi program dan kegiatan tersebut belum berjalan optimal karena terbatasnya anggaran dan Kami berharap dukungan dari semua pihak dalam upaya menurunkan emisi sampai 20 persen pada 2030," demikian Zaini.

Pewarta: Pewarta : Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016