Meulaboh (ANTARA Aceh) - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengintruksikan masyarakat untuk segera meninggalkan rumah untuk menghindari terjadinya korban jiwa akibat hempasan gelombang pasang air laut.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat Saiful AB di Meulaboh, Senin mengatakan, gelombang pasang melanda Desa Pasir dan Suak Indra Puri sudah semakin meresahkan sehingga pihaknya tengah mengupayakan penangganan darurat dengan menyediakan tanggul gorong-gorong coran semen sumur.

"Penanganan darurat sedang kita lakukan tapi menurut perkiraan kami kondisi gelombang pasang ini bisa semakin memuncak saat malam, karena itu masyarakat sudah kita mintakan untuk mengungsi," jelasnya.

Meskipun sudah diintruksi untuk mengungsi akan tetapi sebagian warga memilih bertahan dan masih dalam melihat perkembangan kondisi, namun harta benda maupun barang berharga terlihat dalam rumah-rumah warga sudah dipersiapkan.

BPBD mencatat laporan kejadian abrasi pantai hingga Senin pukul 12.00 WIB melanda dua desa yakni Desa Pasir Lhok Arun, dan Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan, dengan jumlah pengungsi sementara 15 KK dengan 40 jiwa, sementara total warga terdampak 40 KK dengan taksiran 80 jiwa.

Kemudian kerusakan yang terjadi akibat hantaman gelombang pasang air laut setinggai 2 meter itu telah merusak 1 (satu) unit rumah warga dan menimbun badan jalan lingkar desa dan kerugian materil masih dalam pendataan pihaknya.

"Korban jiwa nihil, gelombang pasang setinggi 2 meter ini telah menyebabkan kerusakan prasarana rumah penduduk dan jalan serta tangul. Kita harapkan masyarakat yang tidak mau mengungsi untuk selalu waspada," tegasnya.

Sebut Saiful AB, pihaknya belum mendirikan tenda pengungsian maupun dapur umum karena masyarakat sebagian masih bisa bertahan di rumah tetangga ataupun kerabat, hal itu mungkin dilakukan pihaknya apabila sudah dibutuhkan.

Sementara itu Wakil Ketua DPRK Aceh Barat Kamaruddin yang ditemui dilokasi menyampaikan bahwa, kepala daerah telah melaporkan peristiwa itu kepada instansi terkait di Provinsi Aceh agar segera dibantu penangganannya.

"Kami bersama Bupati Alaidinsyah telah menyampaikan langsung kepada intansi terkait, mereka akan turun. Untuk penangganan darurat pemerintah desa memang ada anggaran untuk kegiatan kebencanaan, masa darurat mereka bisa mengunakan uang desa," katanya.

Kamaruddin mengomentari terkait dengan kondisi abrasi pantai yang terjadi lima tahun sekali itu sangat memprihatinkan, namun pemda tidak dapat berbuat banyak karena untuk penangganan permanen butuh anggaran yang cukup besar.

Bila dikaji dari analisis pembangunan menurut dia kawasan pemukiman warga itu memang sedikit menyalahi dan tidak sesuai tata ruang, sebab pemukiman warga harusnya tidak boleh berada pada jarak 100 meter dari bibir pantai.

"Kalau pemukiman disini tidak sampaipun 10 meter, jadi ini juga bukan waktunya menyalahkan. Tapi untuk pembanggunan tanggul pasak bumi itu tim teknis pasti akan mengkaji terlebih dahulu tata ruang sebelum dikerjakan," sebutnya.

Pemukiman masyarakat Desa Pasir dan Suak Indra Puri, Kecamatan Johan Pahlawan tergolong sangat rawan bencana tahunan gelombang pasang karena sangat dekat dengan laut, bangunan rumah setempat merupakan bantuan dari NGO saat rehab rekon pascatsunami 2004 meratakan kawasan itu.

Pewarta: Pewarta : Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016