Blangpidie (ANTARA Aceh) - Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Jupri Hassannudin mengemukakan, umat islam saat ini sedang mengalami krisis moral akibat sikap cinta akan dunia yang berlebihan.
     
"Sadar atau tidak, umat Islam sekarang sedang dilanda krisis moral, baik di Aceh maupun di seluruh Tanah Air," katanya di sela-sela acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di pondok Pesantren Darul Ikhlas Desa Kuta Murni, Kecamatan Setia, di Blangpidie, Senin.
     
Ia menambahkan, krisis moral yang terjadi saat ini memang cukup parah bila dibandingkan dengan masa zaman dulu yang tidak memiliki teknologi cangih dan minimnya sumberdaya manusia.
     
"Kalau sekarang, sumberdaya manusia sudah maju ditambah lagi dengan teknolgi canggih dalam menyiarkan agama. Tetapi kenapa masih saja sulit dalam meyakinkan umat di dunia ini," katanya.
     
Kata dia, berbagai pergeseran nilai yang luar biasa terus terjadi akibat minimnya pengabdian terhadap agama dan bangsa. 
     
Manusia yang lahir kemudian besar hanya memikirkan bagaimana bisa bertarung dan bersaing hidup untuk kemewahan.
     
Selain memikirkan kemewahan, manusia di zaman sekarang hanya memikirkan kesenangan dunia semata dan haus akan jabatan dunia tanpa mempedulikan terjadinya pengikisan moral dan aqidah.
     
"Penyebab utama terjadinya pengikisan moral ini, karena umat Islam tidak lagi memikirkan persolan pengabdian melainkan hanya memikirkan kesenangan dunia semata dan lupa pada agama," katanya.
     
Sedangkan zaman lanjut dia, dengan jumlah rakyat yang begitu kecil sarana teknologi yang serba terbatas, namun mampu mempertahankan aqidah yang luar biasa, sehingga bisa melahirkan ulama-ulama besar yang tersuhur ke pelosok dunia.
     
"Umat zaman  dulu, ketika lahir dan besar, hanya berpikir dunia ini adalah sebagai terminal trasit manusia ke akhirat dan tujuan hidup hanya digunakan pengabdian kepada Allah SWT," katanya.
     
Acara Isra Miraj yang berlangsung di pesantren milik Syech Amran Wally itu ikut dihadiri oleh Ketua Himpunan Serumpun Ulama Nusantara dari Malaysia, Tokku Ibrahim Muhammad, ulama-ulama dari Pulau Jawa, Malaysia dan Sulewesi yang masuk dalam Majelis Tahud Tasawuf.
     
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Abdya menyerahkan sumbangan pribadi sebesar Rp50 juta yang diikuti semua Kepala Satuan Kerja Prangkat Daerah setempat  sebesar Rp5 juta untuk pembangunan pesantren tersebut.
     
Selain sumbangan pribadi, Jupri Hassannuddin melalui anggaran pendapatan belanja kabupaten tahun ini merealisasikan anggaran pembangunan untuk pesantren itu sebesar Rp100 juta ditambah pada tahun anggaran 2017 sebesar Rp500 juta.

Pewarta: Pewarta : Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016