Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar seminar kajian kebencanaan dalam upaya berbagi informasi terkait bencana khususnya tsunami di Museum Tsunami Banda Aceh.

“Kegiatan seminar ini juga sebagai bahan pembelajaran dan juga untuk pengingat agar terus siaga dalam menghadapi bencana,” kata Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal di Banda Aceh, Rabu, pada seminar kebencanaan yang diikuti puluhan mahasiswa.

Menurut dia Museum Tsunami memiliki tiga fungsi yakni sebagai sarana edukasi kepada masyarakat terkait gempa dan tsunami, tempat rekreasi wisatawan lantaran dikemas dengan konsep modern dan ketiga dan sebagai salah satu gedung yang dipersiapkan untuk proses mitigasi dan evakuasi saat terjadi bencana..

“Saya berharap dokumen yang ada di Museum Tsunami aktif dalam menginformasikan berbagai edukasi kebencanaan dan menjadi pilar sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk menginformasikan kepada seluruh khalayak ramai,” kata Almuniza.

Pihaknya tengah mempersiapkan Museum Tsunami menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk memaksimalkan potensinya.

“Saya berharap para pemuda bisa menjadi wirausaha, sehingga Museum Tsunami bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi bagi masyarakat Aceh dan saya yakin, Insya Allah ke depannya Museum Tsunami akan mandiri dengan memaksimalkan potensi BLUD,” kata Almuniza.

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra Azwar menuturkan, seminar kebencanaan ini diikuti 50 peserta dari kalangan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK), UIN Ar-Raniry dan lingkungan Disbudpar Aceh.

Ia berharap, kajian kebencanaan tersebut akan meningkatkan informasi kepada masyarakat terkait mitigasi kebencanaan, terutama tsunami

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022