Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah menyatakan imigran asal Sri Lanka yang kini berada di tempat penampungan sementara di Pantai Cemara, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar direncanakan akan ditempatkan di penampungan sementara di Kota Lhokseumawe.

"Rencananya mereka akan ditempatkan sementara di tempat penampungan milik imigrasi di Kota Lhokseumawe," kata Zaini Abdullah dalam siaran pers yang diterima dari humas Setda Aceh, Rabu,
   
Dalam rapat dengan Forkopimda dan instansi terkait tentang penanganan imigran Sri Lanka yang terdampar di Aceh yang berlangsung di Pendopo Gubenur Aceh, Ia telah mendengarkan paparan dalam rapat, diketahui bahwa kapal tidak layak jalan dan rusak parah, sehingga pemerintah memandang hal itu tidak memungkin juga untuk diteruskan. Secara kemanusiaan, mereka harus segera diungsikan ke tempat yang lebih layak.

Gubernur Aceh juga melaporkan hasil rapat penanganan imigran Sri Langka yang terdampar di Aceh kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla.

Ia mengatakan terkait keamanan akan ditangani oleh Polisi dan dibantu TNI. Sementara untuk penanganan imigran di lokasi penampungan sesuai dengan memo Wapres pada pekan lalu, akan diurus oleh Kemeterian Sosial.

Selanjutnya, untuk kesehatan akan dilimpahkan oleh Kementerian Kesehatan dan dibantu oleh Pemerintah Daerah.

"Kami mohon arahan Bapak Wapres agar permasalahan ini dapat cepat terselesaikan," katanya.

Ia menjelaskan untuk saat ini, pemerintah bersama seluruh instansi terkait menunggu hasil verifikasi yang dilakukan oleh UNHCR. Dari hasil tersebut nantinya akan dapat diputuskan status ke-43  imigran yang terdampar di perairan Lhoknga, Aceh Besar.

"Hingga kini, verifikasi baru sebatas pendataan jumlah nama beserta usia. Nantinya, verifikasi lanjutan akan dilakukan di tempat penampungan," katanya.

Zaini mengatakan meski Pemerintah Aceh telah mengambil tindakan untuk menampung ÿpara imigran yang mengaku berasal dari Sri Lanka tersebut, Pemerintah tetap menghendaki agar mereka secepatnya dapat dipulangkan ke daerah asal.

"Tindakan ini kita diambil setelah melihat kondisi cuaca saat ini seperti angin kencang dan hujan deras mengguyur Aceh. Di tenda penampungan juga ada anak kecil dan ibu hamil," katanya.

Pihaknya berharap para imigran tersebut tetap akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan melibatkan Kedutaan Sri Lanka dan India," katanya juga melaporkan kepada orang nomor dua di Tanah Air.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016