Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Puluhan penumpang tujuan Pulau Simeulue yang menumpuk di Pelabuhan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, sejak empat hari lalu, mulai diserang penyakit, satu orang di antaranya terpaksa harus dirujuk ke Puskesmas.

Kepala Kesehatan Pelabuhan Labuhanhaji, Bahktiar, yang dihubungi dari Tapaktuan, Rabu, membenarkan bahwa dari 300 lebih penumpang tujuan Pulau Simeulue, puluhan diantaranya telah mulai diserang penyakit.

Namun berdasarkan hasil diagnosa pihaknya, mayoritas penumpang yang terserang penyakit tersebut umumnya hanya gejala flu dan batuk serta demam ringan sehingga mereka cukup ditangani dengan cara dibagikan obat-obatan.

"Hanya satu orang penumpang yang terpaksa harus dirujuk ke Puskesmas karena kondisi fisiknya sudah menurun pasca diserang demam tinggi. Hasil diagnosa sementara penumpang tersebut ada gejala penyakit tipes," ujar dia.

Menurut keterangan, sejak awal kondisi fisik penumpang tersebut memang telah sakit ditambah lagi kondisi cuaca hujan lebat disertai angin kencang serta sudah mencapai empat hari empat malam tertahan di pelabuhan karena Kapal Feri tidak bisa berangkat.

Dia memastikan bahwa petugas kesehatan pelabuhan terus memantau dan melakukan pengecekan kesehatan para penumpang secara berkelanjutan sejak terjadi pembatalan keberangkatan Kapal Feri tujuan Pulau Simeulue karena sedang dilanda cuaca ekstrem.

Ali Zamzami, salah seorang warga Labuhanhaji mengatakan, pasca pembatalan keberangkatan Kapal Feri tujuan Pulau Simeulue sejak Senin (18/7) malam karena cuaca buruk, selain mengakibatkan para penumpang diserang penyakit juga telah mengakibatkan ratusan penumpang terancam kelaparan karena tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan biaya selama berada di pelabuhan.

Menurut dia, jika para penumpang tersebut terus bertahan di tempat penampungan sementara Pelabuhan Labuhanhaji dengan ketersediaan tempat penginapan seadanya, maka dikhawatirkan akan terus bertambah para penumpang diserang penyakit.

"Para penumpang sudah kewalahan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena pembatalan keberangkatan kapal sudah berlangsung selama empat hari. Kami mengharapkan kepada Pemkab Aceh Selatan segera memberikan perhatian serius terhadap para penumpang yang terlantar tersebut dengan menyediakan tempat tinggal yang layak serta suplai makanan dan minuman," pinta Ali Zamzami.

Selain penumpang, sambung Ali Zamzami, para sopir mobil angkutan barang juga mengeluhkan kondisi tersebut karena bahan sembako yang diangkut bakal terancam membusuk.

"Jika kondisi ini terus berlanjut beberapa hari ke depan, maka pasokan sembako untuk masyarakat Pulau Simeulue juga bakal terancam," katanya.

Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji, Yulmahendra menyebutkan, akibat cuaca buruk yang sedang melanda perairan laut Aceh Selatan pihak ASDP memutuskan untuk membatalkan keberangkatan Kapal Feri KM Labuhanhaji sejak Senin lalu.

"Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pihak BMKG tinggi gelombang laut di perairan Aceh Selatan mencapai 5 hingga 6 meter, kondisi itu sangat berbahaya terhadap pelayaran kapal," tegasnya.

Dia menyebutkan, dalam rentang waktu sejak Senin hingga Rabu (18-20/7) jumlah penumpang yang mengantre di Pelabuhan Labuhanhaji tujuan Pulau Simeulue mencapai 300 orang.

Dari 300 orang tersebut sekitar 100 orang diantaranya memilih tinggal di tempat penampungan pelabuhan, sedangkan 200 orang lagi memilih tinggal di beberapa tempat di sekitar wilayah Labuhanhaji serta Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Disamping itu, sambung dia, dampak dari pembatalan keberangkatan Kapal Feri tersebut juga mengakibatkan sebanyak 150 unit lebih kendaraan doa dua serta 40 unit kendaraan roda empat yang terdiri dari mobil pribadi dan mobil angkutan barang menumpuk di lokasi pelabuhan.

Menurut dia, pembatalan keberangkatan Kapal Feri tersebut tidak hanya terjadi di Pelabuhan Labuhanhaji, tapi juga terjadi di Pelabuhan Sinabang, Pulau Simeulue serta Pelabuhan Singkil karena cuaca buruk.

"Kami bersama pihak ASDP telah menjadwalkan ulang keberangkatan Kapal Feri tujuan Pulau Simeulue pada Kamis dan Jumat (21-22/7) malam untuk mengangkut para penumpang dan kendaraan secara bertahap karena tidak mungkin lagi diangkut secara sekaligus dalam satu kali pelayaran," ujar dia.

Namun langkah itu baru akan dilakukan jika kondisi cuaca sudah membaik, jika kondisi cuaca masih tidak memungkinkan maka demi keselamatan penumpang pihak ASDP tetap membatalkannya, katanya. 

Pewarta: Henrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016