Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh akan menggelar sosialisasi pengelolaan sampah bernilai ekonomis sehingga bermanfaat untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Aceh Barat Adi Yunanda, di Meulaboh, Sabtu, mengatakan, selama ini masyarakat menganggap sampah adalah barang tidak berharga bahkan menjadi sumber penyakit di lingkungan.

"Mengelola sampah itu untuk mengurangi beban sampah lingkungan, selama ini sampah itu dianggap betul-betul sebagai sampah dalam pengertian rill. Unit P3R itu sebagai pilot projek, kemudian baru dikembangkan secara berkelanjutan,"sebutnya.

Dia menyampaikan, dalam waktu dekat akan segara dilakukan lounching dibangun satu unit tempat pengelolaan sampah domestik mengunakan konsep Reduce, Reuse, Recyle (3R) di Desa Kampung Belakang, Kecamatan Johan Pahlawan.

Kata Adi Yunanda, pada acara tersebut akan dilakukan kampanye pengelolaan berbasis ekonomi yang melibatkan masyarakat serta pelajar, kegiatan tersebut juga merupakan rangkaian yang dilakukan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dilaksanakan secara lokal pada 28 Juli 2016.

Pada acara peringatan HLHS 2016 di Aceh Barat tersebut akan dilaksanakan penanaman pohon bermanfaat dan berbuah, selain bermanfaat menjaga keseimbangan alam juga menjadi tanaman yang dapat menghasilkan.

"Padahal kalau benar-benar kita didik masyarakat mengelolanya, maka sampah itu bukan lagi menjadi hal negatif. Kerusakan lingkungan terjadi selama ini ulah manusia, bukan karena tuhan murka,"katanya menambahkan.

Lebih lanjut dikatakan, melalui kampanye demikian diharapkan dapat mengedukasi masyarakat terhadap pemanfaatan barang-barang bekas seperti sampah plastik yang tidak berguna, kemudian diolah ataupun dimanfaatkan selayaknya.

Besar harapan disampaikan kepada seluruh masyarakat dapat terus menjaga lingkungan, sekurang-kurangnya menjaga lingkungan rumah tangga, menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan.

Lebih penting lagi kata Adi terkait aktivitas pengrusakan lingkungan seperti pembalakan liar, sebab apabila alam sudah tidak seimbang maka berbagai bencana akan datang karena ulah tangan manusia.

"Masyarakat kita ajak tidak menebang pohon sembarangan sehingga beban lingkungan bisa dikurangi, karena semakin banyak pohon ditebang maka jumlah karbon dioksida itukan menjadi efek rumah kaca,"katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016