Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Bambang Eka Cahyana menyatakan pengiriman barang menggunakan peti kemas yang saat ini tersedia di Pelabuhan Malahayati akan memangkas biaya sehingga lebih murah dibanding menggunakan jalur darat.

"Penggiriman dengan menggunakan peti kemas hargnya bisa lebih murah sekitar 50 persen dibanding dikirim dengan menggunakan jalur darat," kata Bambang di sela peusijuk (tepung tawar) pembukaan pelayaran kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar, Jumat.

Ia menjelaskan dengan adanya pelayaran peti kemas tersebut maka akan berdampak langsung kepada masyarakat sebab harga barang yang akan dibeli lebih murah seiring biaya pengiriman barang dari Jakarta atau daerah lain yang lebih murah.

"Kami yakin kehadiran pelayaran peti kemas yang belangsung di Malahayati akan memberi dampak positif untuk Aceh dan ini juga memberi kesempatan kepada semua pihak untuk mengirim berbagai produk ke Pulau Jawa dan daerah lainnya," katanya.

Ia mengatakan saat ini Pelabuhan Malahayati sudah terkoneksi dengan semua pelabuhan di Tanah Air sehingga juga menjadi peluang yang bisa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

"Kami optimistis pelayaran peti kemas yang saat ini dilayani oleh dua perusahaan akan terus bertambah di masa mendatang," katanya.

Ia menyebutkan akan ada dua kapal Pelayaran yang akan masuk di Pelabuhan Malahayati tersebut yakni PT Tempuran Emas dan PT Kanaka Line. Kapal tersebut berasal dari Tanjung Priok Jakarta dan akan membongkar peti kemas sebanyak 135 box dengan muatan berisi kebutuhan pokok sehari-hari untuk masyarakat Aceh.

Komisaris Temas Line, Alfred Natsir mengatakan angkutan laut akan memangkas biaya operasional dan meningkatkan efisiensi dan daya saing ekonomi.

Ia menjelaskan ada empat alternatif angkutan peti kemas dari Jakarta menuju Aceh masing-masing angkutan darat dengan truk dari Jakarta-Banda Aceh via Merak-Bakauheni, memakan waktu 4-5 hari biaya angkut Rp17,5 juta.

Selanjutnya pelayaran dari Jakarta-Belawan, selanjutnya dari Belawan menuju Aceh via jalur darat dengan truk, membutuhkan waktu 4-5 hari dan biaya angkut Rp13,5 juta, ketiga, pelayaran dari Jakarta langsung ke Malahayati, hanya membutuhkan biaya angkut sebesar Rp7,5 juta dan memakan waktu sekitar 4 hari.

Terakhir, pelayaran dari Jakarta ke Belawan, selanjutnya, di Belawan ganti kapal menuju Malahayati juga membutuhkan biaya angkut sebesar Rp7,5 juta dengan waktuh tempuh selama 4-5 hari.

"Artinya, pelayaran angkutan peti kemas ke Malahayati dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing ekonomi masyarakat. Selain itu efisiensi sistem angkutan laut diharapkan akan mengundang investor baru ke Aceh,"  katanya.

Ia menambahkan pelayaran angkutan peti kemas juga menghasilkan penghematan penggunaan bahan bakar minyak dengan perbandingan, angkutan langsung peti kemas 500 box/teus dengan 500 truk via Merak-Bakauheni dari Jakarta Banda Aceh membutuhkan BBM sebanyak 360 ton.

Sedangkan angkutan peti kemas dengan jumlah 500 box/teus dengan satu kapal, dari Jakarta ke Malahayati hanya membutuhkan 60 ton BBM, sehingga dalam satu trayek akan menghemat konsumsi BBM sebesar 300 ton.

Pelabuhan Malahayati memiliki dermaga dengan panjang 384 meter dan dapat menampung tiga kapal ukuran 100 meter dengan muatan 300 teus peti kemas sekaligus dan didukung alat bongkar muat berupa satu unit HMC dengan kapasitas daya angkut 80 ton, tiga unit forklift dan enam unit truk pengangkut peti kemas dan lainnya.

Pelabuhan Malahayati juga didukung dengan kedalaman alur 9,5 meter, dermaga yang mendukung adanya pelayaran yang terjadwal serta tersedianya alat bongkar muat, lapangan penampungan peti kemas dan transportasi jalan.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016