Raut wajah warga Tring Judo Kecamatan Tiro Kabupaten Pidie hari itu begitu ceria. Mereka tertawa lepas sambil bermunajat kepada sang khalik akan keinginan yang telah tercapai.
Tarmizi petani asal Tiro misalnya. Saban hari ia harus bercucur peluh dengan menempuh jalan setapak menuju ke kebun tempat dirinya mengais rezeki untuk keluarga.
Ada tanaman hortikultura dan padi sawah yang Tarmizi tanami bersama petani lainnya guna melanjutkan hidup mereka di daerah terpencil dan terisolir di Kabupaten Pidie itu.
“Untuk jalan ke kebun hanya ada jalan setapak dan untuk memasarkan hasil pertanian kami harus menempuh waktu selama tiga jam,” kata Tarmizi.
Tarmizi bersama warga lainnya harus mengucur peluh lagi untuk memasarkan hasil panennya. Di mana jarak yang harus ditempuh tak tanggung-tanggung yakni sekitar tiga jam.
Perjalan hidup Tarmizi bersama warga yang bermukim di Tiro tersebut memang tak seindah dan seromantis Romeo dan Juliet.
Namun mereka tetap tegar dan terus berusaha seraya berdoa kepada sang pencipta suatu saat jalan itu akan terbuka lebar dan waktu tempuh lebih cepat.
Tarmizi dan warga lainnya tentu bermimpi dan berharap suatu saat jalan yang mereka lalui akan luas dan waktu tempuh memasarkan hasil panen lebih cepat dari sebelumnya.
Tepatnya pada Rabu (9/10) warga yang bermukim di Tiro tersenyum dengan penuh rasa syukur akan adanya pelebaran dan perluasan jalan tani tempat mereka menggantung hidup sehari-hari.
Jalan yang mereka lalui puluhan tahun silam sepanjang empat kilometer itu disulap dengan lebar delapan meter melalui Satgas Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 115 reguler Kodim 0102 Pidie, Aceh.
Satgas Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) membangun jalan sepanjang empat kilometer dengan lebar delapan meter di pedalaman Tiro untuk membantu petani.
Program tersebut menjadi pembawa berkah bagi petani di daerah terpencil dan terisolir di Kabupaten Pidie.
Masyarakat Tiro pada umumnya hidup di bawah garis kemiskinan, merasa mendapat dukungan untuk bangkit menata masa depan dan mendongkrak ekonomi keluarga.
Ia menuturkan sejak dibuka Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, para Satgas TMMD dengan sigap memacu pembangunan desa tertinggal sebagai bentuk dedikasi terbaik untuk membangun NKRI.
Menurutnya TMMD di wilayah Tiro sangat tepat, selain daerah terisolir daerah tersebut memiliki sejarah kelam saat Aceh dilanda konflik.
Lewat kerja nyata bakti TNI kini telah terwujud pembangunan yang merata sehingga dapat mengobati perihnya peristiwa masa lalu.
"Hubungan TNI dan masyarakat sangat harmonis dan melihat bukti nyata sama-sama bergotong royong membangun daerah yang kami tempati," kata Tarmizi.
Penantian panjang sejak konflik Aceh hingga pasca perdamaian untuk memiliki jalan mulus akhirnya tercapai.
Di bawah komando Dandim 0102 Pidie Letkol Inf Abdul Jamal Husin, personel TNI dibantu Polri dan masyarakat mampu mewujudkan asa petani.
Selain pembangunan kegiatan fisik, para Satgas juga melakukan kegiatan non fisik berupa sosialisasi terkait ilmu pertanian, peternakan, bahaya narkoba dan lainnya.
Kemudian jalan yang dulunya berlumpur kini disulap menjadi sarana yang bermanfaat sehingga memudahkan petani membawa hasil perkebunan dan persawahan.
Satgas TMMD juga merehab dua unit rumah tidak layak huni (RTLH) milik warga miskin. Bantuan tersebut bersumber dari Mabes TNI dan Pemerintah Kabupaten Pidie.
“Dulu kami mengangkut hasil panen harus melewati pegunungan dan membutuhkan waktu yang lama hingga tiga jam. Alhamdulillah dengan bantuan melalui program TMMD kami bisa menempuh hanya sekitar 15 menit di kampung penduduk," kata Tarmizi.
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Mohammad Hasan mengatakan, program TMMD ke 115 reguler berlangsung di tiga Kabupaten di Aceh, yaitu Kabupaten Pidie, Aceh Barat dan Aceh Tamiang.
Menurutnya semua hasil program TMMD sudah berjalan maksimal meski di tengah kondisi cuaca yang sering hujan.
"Memang kondisi cuaca sangat berpengaruh dalam melaksanakan kegiatan, tapi semua satgas telah melakukan secara maksimal dan hasilnya memuaskan," kata Pangdam IM saat acara penutupan TMMD di Pidie, Rabu.
Program TMMD sebagai wujud operasi bakti TNI dalam membangun negeri terutama dalam pembangunan daerah terpencil dan tertinggal serta terisolir.
Pada rangkaian penutupan digelar sejumlah kegiatan seperti bazar pasar murah, donor darah, penyerahan bantuan sembako untuk masyarakat dan juga dimeriahkan dengan penampilan marching band Gita Handayani Banda Aceh untuk menghibur masyarakat Tiro Kabupaten Pidie.
Kini mimpin yang lama dinanti telah datang, petani Tiro siap bangkit lewat hasil pertaniannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Tarmizi petani asal Tiro misalnya. Saban hari ia harus bercucur peluh dengan menempuh jalan setapak menuju ke kebun tempat dirinya mengais rezeki untuk keluarga.
Ada tanaman hortikultura dan padi sawah yang Tarmizi tanami bersama petani lainnya guna melanjutkan hidup mereka di daerah terpencil dan terisolir di Kabupaten Pidie itu.
“Untuk jalan ke kebun hanya ada jalan setapak dan untuk memasarkan hasil pertanian kami harus menempuh waktu selama tiga jam,” kata Tarmizi.
Tarmizi bersama warga lainnya harus mengucur peluh lagi untuk memasarkan hasil panennya. Di mana jarak yang harus ditempuh tak tanggung-tanggung yakni sekitar tiga jam.
Perjalan hidup Tarmizi bersama warga yang bermukim di Tiro tersebut memang tak seindah dan seromantis Romeo dan Juliet.
Namun mereka tetap tegar dan terus berusaha seraya berdoa kepada sang pencipta suatu saat jalan itu akan terbuka lebar dan waktu tempuh lebih cepat.
Tarmizi dan warga lainnya tentu bermimpi dan berharap suatu saat jalan yang mereka lalui akan luas dan waktu tempuh memasarkan hasil panen lebih cepat dari sebelumnya.
Tepatnya pada Rabu (9/10) warga yang bermukim di Tiro tersenyum dengan penuh rasa syukur akan adanya pelebaran dan perluasan jalan tani tempat mereka menggantung hidup sehari-hari.
Jalan yang mereka lalui puluhan tahun silam sepanjang empat kilometer itu disulap dengan lebar delapan meter melalui Satgas Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 115 reguler Kodim 0102 Pidie, Aceh.
Satgas Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) membangun jalan sepanjang empat kilometer dengan lebar delapan meter di pedalaman Tiro untuk membantu petani.
Program tersebut menjadi pembawa berkah bagi petani di daerah terpencil dan terisolir di Kabupaten Pidie.
Masyarakat Tiro pada umumnya hidup di bawah garis kemiskinan, merasa mendapat dukungan untuk bangkit menata masa depan dan mendongkrak ekonomi keluarga.
Ia menuturkan sejak dibuka Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, para Satgas TMMD dengan sigap memacu pembangunan desa tertinggal sebagai bentuk dedikasi terbaik untuk membangun NKRI.
Menurutnya TMMD di wilayah Tiro sangat tepat, selain daerah terisolir daerah tersebut memiliki sejarah kelam saat Aceh dilanda konflik.
Lewat kerja nyata bakti TNI kini telah terwujud pembangunan yang merata sehingga dapat mengobati perihnya peristiwa masa lalu.
"Hubungan TNI dan masyarakat sangat harmonis dan melihat bukti nyata sama-sama bergotong royong membangun daerah yang kami tempati," kata Tarmizi.
Penantian panjang sejak konflik Aceh hingga pasca perdamaian untuk memiliki jalan mulus akhirnya tercapai.
Di bawah komando Dandim 0102 Pidie Letkol Inf Abdul Jamal Husin, personel TNI dibantu Polri dan masyarakat mampu mewujudkan asa petani.
Selain pembangunan kegiatan fisik, para Satgas juga melakukan kegiatan non fisik berupa sosialisasi terkait ilmu pertanian, peternakan, bahaya narkoba dan lainnya.
Kemudian jalan yang dulunya berlumpur kini disulap menjadi sarana yang bermanfaat sehingga memudahkan petani membawa hasil perkebunan dan persawahan.
Satgas TMMD juga merehab dua unit rumah tidak layak huni (RTLH) milik warga miskin. Bantuan tersebut bersumber dari Mabes TNI dan Pemerintah Kabupaten Pidie.
“Dulu kami mengangkut hasil panen harus melewati pegunungan dan membutuhkan waktu yang lama hingga tiga jam. Alhamdulillah dengan bantuan melalui program TMMD kami bisa menempuh hanya sekitar 15 menit di kampung penduduk," kata Tarmizi.
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Mohammad Hasan mengatakan, program TMMD ke 115 reguler berlangsung di tiga Kabupaten di Aceh, yaitu Kabupaten Pidie, Aceh Barat dan Aceh Tamiang.
Menurutnya semua hasil program TMMD sudah berjalan maksimal meski di tengah kondisi cuaca yang sering hujan.
"Memang kondisi cuaca sangat berpengaruh dalam melaksanakan kegiatan, tapi semua satgas telah melakukan secara maksimal dan hasilnya memuaskan," kata Pangdam IM saat acara penutupan TMMD di Pidie, Rabu.
Program TMMD sebagai wujud operasi bakti TNI dalam membangun negeri terutama dalam pembangunan daerah terpencil dan tertinggal serta terisolir.
Pada rangkaian penutupan digelar sejumlah kegiatan seperti bazar pasar murah, donor darah, penyerahan bantuan sembako untuk masyarakat dan juga dimeriahkan dengan penampilan marching band Gita Handayani Banda Aceh untuk menghibur masyarakat Tiro Kabupaten Pidie.
Kini mimpin yang lama dinanti telah datang, petani Tiro siap bangkit lewat hasil pertaniannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022