Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq mengimbau para pedagang di kota setempat untuk menutup sejenak tempat usaha  hingga selesai shalat magrib berjamaah.

"Kalau sudah mengaji jelang magrib, mohon di tutup dulu sebentar warung atau kafenya. Kemudian setelah waktu shalat selesai baru di buka kembali seperti biasa," kata Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan tersebut disampaikan Bakri Siddiq sebagai respon aduan masyarakat terkait banyaknya usaha yang beraktivitas saat shalat magrib berjamaah. 

"Tadi saya baru siap Shalat Magrib di meunasah (mushala) dekat sini, ada jamaah yang mengadu pas magrib kafe-kafe masih ada yang buka," katanya. 

Karena itu, dirinya meminta dan mengimbau kepada para pelaku usaha kuliner di ibu kota provinsi Aceh itu untuk menutup sejenak tempat usahanya ketika memasuki waktu shalat. 

Bakri menuturkan, menutup dagangan saat shalat magrib sudah seyogyanya dilakukan karena Banda Aceh dan Aceh secara umumnya merupakan daerah yang menerapkan syariat Islam. 

"Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menegakkan syariat dan syiar islam di kota sendiri. Pariwisata Banda Aceh harus hidup dalam bingkai islami," katanya.

Dalam kesempatan ini, Bakri juga meminta setiap warung kopi atau kafe di Banda Aceh harus menyediakan mushola atau tempat khusus yang bisa digunakan pengunjung untuk melaksanakan shalat. 

Dengan demikian, para pengunjung atau wisatawan merasakan kenyamanan menikmati kuliner dan benar-benar bisa merasakan suasana islami di tanah rencong.

"Kita juga instruksikan pihak kecamatan untuk dapat memberikan surat imbauan agar usaha kuliner di Banda Aceh bisa lebih tertib, dan sesuai syariat islam," demikian Bakri Siddiq.
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022