Sejumlah ternak kerbau milik masyarakat Desa Lataling, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, mati mendadak.
Isman (42), pemilik ternak, di Simeulue, Rabu, mengatakan ternak kerbaunya mati mendadak. Namun, dirinya belum mengetahui penyebab kematian ternak miliknya tersebut.
"Awalnya kerbau terlihat sehat, tapi berselang satu malam kerbau itu mati," kata Isman.
Menurut Isman, dirinya juga menerima informasi sudah ada kerbau milik masyarakat lainnya yang mati. Sampai kini, ada lima ekor kerbau mati di desa tersebut.
"Kalau yang mati sudah lima ekor, sementara ada satu ekor lagi dalam kondisi sakit dan sempat disembelih," ujar Isman.
Kepala Desa Lataling Zaili mengatakan kematian ternak secara mendadak tersebut sudah meresahkan pemilik kerbau. Karena itu, masyarakat meminta pemerintah daerah mengatasi masalah tersebut.
"Jika kasus ini dibiarkan, penyakit yang menyebabkan kematian ternak tersebut menular kepada ternak lainnya. Di Desa Lataling ini ada ratusan kerbau ternak masyarakat," kata Zaili.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnakkeswan) Kabupaten Simeulue Hasrat Abubakar menyebutkan dirinya sudah menerima informasi adanya ternak mati secara mendadak.
"Namun, kami belum mengetahui penyebab kematian kerbau tersebut. Tim kami sedang mencari penyebab kematian tersebut," kata Hasrat Abubakar.
Hasrat mengimbau masyarakat tidak membuang sembarangan bangkai kerbau tersebut. Selain menebarkan bau busuk, juga dapat menimbulkan penyakit.
"Bangkai kerbau mati tersebut jangan dibuang sembarangan. Sebaiknya dikubur atau dibakar, sehingga tidak menimbulkan penyakit dan bau busuk," kata Hasrat Abubakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Isman (42), pemilik ternak, di Simeulue, Rabu, mengatakan ternak kerbaunya mati mendadak. Namun, dirinya belum mengetahui penyebab kematian ternak miliknya tersebut.
"Awalnya kerbau terlihat sehat, tapi berselang satu malam kerbau itu mati," kata Isman.
Menurut Isman, dirinya juga menerima informasi sudah ada kerbau milik masyarakat lainnya yang mati. Sampai kini, ada lima ekor kerbau mati di desa tersebut.
"Kalau yang mati sudah lima ekor, sementara ada satu ekor lagi dalam kondisi sakit dan sempat disembelih," ujar Isman.
Kepala Desa Lataling Zaili mengatakan kematian ternak secara mendadak tersebut sudah meresahkan pemilik kerbau. Karena itu, masyarakat meminta pemerintah daerah mengatasi masalah tersebut.
"Jika kasus ini dibiarkan, penyakit yang menyebabkan kematian ternak tersebut menular kepada ternak lainnya. Di Desa Lataling ini ada ratusan kerbau ternak masyarakat," kata Zaili.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnakkeswan) Kabupaten Simeulue Hasrat Abubakar menyebutkan dirinya sudah menerima informasi adanya ternak mati secara mendadak.
"Namun, kami belum mengetahui penyebab kematian kerbau tersebut. Tim kami sedang mencari penyebab kematian tersebut," kata Hasrat Abubakar.
Hasrat mengimbau masyarakat tidak membuang sembarangan bangkai kerbau tersebut. Selain menebarkan bau busuk, juga dapat menimbulkan penyakit.
"Bangkai kerbau mati tersebut jangan dibuang sembarangan. Sebaiknya dikubur atau dibakar, sehingga tidak menimbulkan penyakit dan bau busuk," kata Hasrat Abubakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022