Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh menyatakan akan ikut berperan aktif untuk menurunkan angka stunting di provinsi setempat dengan berbagai langkah-langkah yang tepat.

"Semoga apa yang kita dapat tentang stunting dalam seminar yang diselenggarakan DWP Pusat ini, bisa kita implementasikan di daerah kita, khususnya di Aceh dalam upaya mengurangi kasus stanting di Aceh," kata Ketua DWP Aceh Mellani Subarni dalam keterangan tertulis diterima di Banda Aceh, Jumat.

Di sela-sela Seminar Nasional Dharma Wanita Persatuan tahun 2022, ia menjelaskan DWP Aceh akan melakukan langkah-langkah pengentasan kasus stunting di Aceh dengan sejumlah program, diantaranya mengadakan bakti sosial ke lokasi yang dampak stunting.

"Minggu depan tanggal 6 Desember ini kita akan mengadakan bakti sosial ibu-ibu dharma wanita memberi bantuan kepada ibu hamil dan anak-anak stunting," katanya.

Ia menyebutkan, program tersebut dilakukan bukan hanya dari Pemerintah Aceh, tapi merupakan program dari Pemerintah Pusat yang dinilai bisa menurunkan angka stunting pada anak.

"Mari kita bersama-sama menegakkan program stunting di setiap instansi, kita kerja bersama, pasti bisa," katanya.

Berdasarkan laporan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, sebanyak 33,2 persen anak usia di bawah lima tahun (balita) di Provinsi Aceh mengalami stunting.

Adapun kasus stunting tertinggi terjadi di Kabupaten Gayo Lues sebesar 42,9 persen. Sementara, angka stunting di Kota Banda Aceh menjadi yang terendah, yakni 23,4 persen.

Ia menambahkan Pemerintah Aceh gencar melakukan berbagai program percepatan penurunan angka stunting di tengah masyarakat. Salah satunya, peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap untuk balita melalui Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA).

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022