Lapas Meulaboh butuh mesin pemeriksa narkoba

Meulaboh (ANTARA Aceh) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sapto Winarno menyampaikan pihaknya sangat membutuhkan mesin X-Ray untuk mengoptimalkan pemeriksaan barang bawaan pengunjung.

"Salah satu upaya kita mencegah narkoba masuk ke LP selalu pengunjung kita periksa barang dan badannya, cuma kita belum punya X-Ray, itu karena negara belum mampu untuk menyediakan prasarana itu," katanya di Meulaboh, Kamis.

Menurut dia, narkoba seperti virus yang bisa menembus ruang dan waktu, tidak mengenal siapa dan dimanapun, sehingga untuk mengfilter barang jenis narkoba masuk ke rumah tahanan, semua kelengkapan mestinya dipersiapkan.

Belum lagi persoalan terjadinya ledakan kapasitas warga binaan pada setiap lembaga yang memiliki daya tampung terbatas, meskipun terkadang daya tampung mencukupi, kemudian terjadi kebocoran karena ketidak seimbangan jumlah petugas.

Sapto menyarankan, solusi mengurai peluang masuknya narkoba ke LP harus ada upaya khusus, salah satunya adalah penguna narkoba tidak dijatuhi hukuman pidana kurungan penjara untuk menekan terjadi over kapasitas.

"Salah satu solusi biar Lapas tidak over kapasitas dan beban negara tidak begitu tinggi membiayai lapas, bagi penguna atau yang baru pertama sekali mengunakan, itu putusanya jangan pidana penjara, mungkin bisa rehabilitasi," katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan usai lounching  siaran pencegahan narkoba bagi generasi muda di wilayah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya bersama unsur Muspida dan lembaga vertikal terkait yang berkepentingan dalam hal itu.

Sapto menyebutkan, hampir semua lapas di Indonesia memiliki jumlah warga binaan paling banyak adalah kasus penyalahgunaan narkoba dengan usia terpidana juga sebagian besar didominasi relatif muda.

Dia mencontohkan seperti pada LP Meulaboh untuk angka persentase terpidana penyalahgunaan narkoba mencapai 62,04 persen, jumlah tersebut membuat semakin sesak ruang tahanan untuk warga binaan.

"Tentunya dengan kajian sebuah lanjutan oleh pengambil keputusan tentang pidana ini. Namun kita secara kelembagaan saat ini juga ada program khusus untuk pembinaan mereka yang pengkonsumsi narkoba," katanya menambahkan.