Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh berharap pameran seni kriya dapat melahirkan industri kreatif baru di provinsi ini.

“Kriya yang dipamerkan merupakan karya seniman Aceh,” kata kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Jumat.

Almuniza berharap lewat kegiatan tersebut dapat melahirkan industri industri kreatif di Tanah Rencong.Ia mengatakan pihaknya fokus pada karya-karya seni anak negeri yang sarat muatan filosofi lokal genius dan membuktikan bahwa kesenian kriya Aceh tidak stagnan dalam membentuk identitas kebudayaan, namun tetap terikat pada keagungan budaya masa lampau.

Anggota Komisi I DPR Aceh Tezar Azwar mengatakan seni kriya harus digalakkan kembali di Aceh.

“Aceh punya sejarah kriya tempo dulu, di mana setiap rumah Aceh atau rumah ibadah punya ukiran kriya yang kental dengan ornamen atau motif khas Aceh,” katanya.

Oleh sebab itu, ia berharap Disbudpar Aceh terus mengadakan pelatihan seni kriya secara rutin bagi generasi muda.

“Lewat pelatihan bisa muncul bibit-bibit baru seniman kriya Aceh yang andal dan bisa melahirkan pabrik-pabrik kriya di Aceh,” kata Tezar.

Tezar mengapresiasi dan mendukung peran Disbudpar Aceh yang selama ini berkontribusi positif dalam mendukung ekonomi kreatif.

“Disbudpar Aceh saat ini sering melaksanakan ajang positif, salah satunya pameran seni kriya seperti ini. Ke depan, kita perlu meningkatkan kolaborasi lagi dengan seluruh pemangku kepentingan lainnya, termasuk dengan para seniman,” pintanya.

Seniman kriya Rahmad Syah Nosfy berharap pemerintah membentuk tempat pelatihan khusus bagi para perajin kriya dan fokus mendidik para pemuda.

Menurutnya, bahan baku kriya di Aceh tergolong mudah ditemui.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022