Tanggul sungai jebol bertambah di pesisir Aceh Tamiang dari tiga menjadi empat titik yang berada di empat desa.
Dari catatan aceh.antaranews.com tanggul yang jebol kini tersebar di empat desa yakni Teluk Halban, Rantau Pakam dan Marlempang, Kecamatan Bendahara. Tanggul di Teluk Halban saat ini sedang tahap pembangunan dengan nilai anggaran Rp1,9 miliar dari dana APBA TA 2022.
Sementara tanggul sungai yang baru jebol berlokasi di Desa Gelung, Kecamatan Seruway. Luapan arus sungai dari tanggul jebol tersebut berimbas ke permukiman warga satu kampung.
Baca juga: BPBD: 116 keluarga mengungsi akibat banjir di Aceh Timur
“Banjir di Desa Gelung akibat tanggul jebol selebar 4-5 meter. Air masuk ke perkampungan merendam rumah warga dan jalan sedalam 20-60 centimeter membuat kendaraan roda dua tidak dapat melintas," kata Datok Penghulu (Kades) Desa Gelung Zul Azwarsyah di Aceh Tamiang, Selasa.
Zul Azwarsyah menyebut banjir di desanya sudah bertahan selama lima hari. Rencananya warga secara swadaya akan memperbaiki tanggul secara manual menggunakan media goni diisi tanah.
“Tapi tanggul yang jebol belum bisa kami perbaiki karena hingga hari ini debit sungai masih tinggi,” ujarnya.
Baca juga: BPBA catat Aceh dilanda 398 kejadian bencana sepanjang 2022
Camat Seruway Muhammad Hans Marta Kesuma mengatakan upaya perbaikan tanggul di Desa Gelung selalu gagal karena kondisi sungai masih banjir.
Saat ini pihaknya bersama masyarakat setempat menunggu air surut baru gotong royong memperbaiki tanggul.
“Goni yang diisi tanah sudah dipersiapkan. Dari kemarin dan hari ini akan gotong royong tapi air-nya belum surut. Kemarin warga coba nekat memperbaiki tanggul malah hampir hanyut terbawa arus,” ujarnya.
Menurut M Hans sebanyak 128 rumah di Desa Gelung terendam banjir luapan sungai. Sejauh ini pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik makanan kepada 201 KK warga terdampak banjir.
"Di Kecamatan Seruway hanya satu kampung yang terendam banjir di Desa Gelung. Jumlah warga Desa Gelung sebanyak 201 KK, artinya satu kampung semua terimbas. Bantuan logistik dari awal banjir hingga sekarang tetap kita salurkan enggak pernah putus," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Dari catatan aceh.antaranews.com tanggul yang jebol kini tersebar di empat desa yakni Teluk Halban, Rantau Pakam dan Marlempang, Kecamatan Bendahara. Tanggul di Teluk Halban saat ini sedang tahap pembangunan dengan nilai anggaran Rp1,9 miliar dari dana APBA TA 2022.
Sementara tanggul sungai yang baru jebol berlokasi di Desa Gelung, Kecamatan Seruway. Luapan arus sungai dari tanggul jebol tersebut berimbas ke permukiman warga satu kampung.
Baca juga: BPBD: 116 keluarga mengungsi akibat banjir di Aceh Timur
“Banjir di Desa Gelung akibat tanggul jebol selebar 4-5 meter. Air masuk ke perkampungan merendam rumah warga dan jalan sedalam 20-60 centimeter membuat kendaraan roda dua tidak dapat melintas," kata Datok Penghulu (Kades) Desa Gelung Zul Azwarsyah di Aceh Tamiang, Selasa.
Zul Azwarsyah menyebut banjir di desanya sudah bertahan selama lima hari. Rencananya warga secara swadaya akan memperbaiki tanggul secara manual menggunakan media goni diisi tanah.
“Tapi tanggul yang jebol belum bisa kami perbaiki karena hingga hari ini debit sungai masih tinggi,” ujarnya.
Baca juga: BPBA catat Aceh dilanda 398 kejadian bencana sepanjang 2022
Camat Seruway Muhammad Hans Marta Kesuma mengatakan upaya perbaikan tanggul di Desa Gelung selalu gagal karena kondisi sungai masih banjir.
Saat ini pihaknya bersama masyarakat setempat menunggu air surut baru gotong royong memperbaiki tanggul.
“Goni yang diisi tanah sudah dipersiapkan. Dari kemarin dan hari ini akan gotong royong tapi air-nya belum surut. Kemarin warga coba nekat memperbaiki tanggul malah hampir hanyut terbawa arus,” ujarnya.
Menurut M Hans sebanyak 128 rumah di Desa Gelung terendam banjir luapan sungai. Sejauh ini pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik makanan kepada 201 KK warga terdampak banjir.
"Di Kecamatan Seruway hanya satu kampung yang terendam banjir di Desa Gelung. Jumlah warga Desa Gelung sebanyak 201 KK, artinya satu kampung semua terimbas. Bantuan logistik dari awal banjir hingga sekarang tetap kita salurkan enggak pernah putus," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022