Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bersama Yayasan Fatih Indonesia menjalin MoU terkait pendidikan dan kebudayaan guna melahirkan generasi emas.

“Maksud kerja sama ini adalah untuk mensinergikan potensi yang dimiliki kedua belah pihak untuk pengembangan kebudayaan dan pariwisata berbasis edukasi dengan pola-pola yang baik dan bernilai keislaman,” kata Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman yang ditandatangani Ketua Yayasan Fatih Indonesia, Surahman Sirait bersama dirinya di di Sekolah Fatih Bilingual School Putra, Banda Aceh.

Ia menjelaskan setelah penandatanganan MoU tersebut terbentuk komunikasi yang intens sehingga ada bukti nyata melalui kerja sama itu.

Pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas kebudayaan dan pariwisata dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak, di antaranya dengan Pemprov Jawa Tengah dan Jawa Barat. 

Dengan tagline “Lestarikan Budaya, Majukan Pariwisata”, Disbudpar berharap tata nilai kebudayaan dan kepariwisataan terus dikuatkan dengan mempertahankan tradisi peumulia jamee adat geutanyoe (memuliakan tamu adalah adat kita).

Ia juga berharap melalui MoU tersebut juga lahir generasi emas yang akan mengembalikan kejayaan dan kemuliaan Aceh, sebagaimana pada masa kejayaan Sultan Iskandar Muda terdahulu. 

“MoU ini akan dibahas lebih mendalam dengan menampilkan nilai-nilai kebudayaan. Niat baik dengan kolaboratif dan inovatif akan kita lakukan dengan sesuatu yang berbeda melalui kreativitas,” katanya.

 

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022