Sabang (Antara Aceh) - Kementerian Pariwisata bersama Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) Sabang dan pemerintah Kota Sabang serta pihak terkait lainnya mendeklarasikan bersama Sabang "Internasional Marine Tourism Hubport" di Sabang, Selasa.

Deklarasi itu ditandatangani oleh  Penasihat Kehormatan Kemenpar Dwisuryo Indroyono Soesilo, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, Deputi III Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin.

Selanjutnya Kepala BPKS Sabang Fauzi Husin, Kadisbudpas Aceh Reza Fahlevi, Asisten I Pemerintah Sabang Sayuthi, Wakil DPRK Sabang Ferdiansyah, Danlanal Sabang Letkol Laut (P) Kicky Salvachdie, dan Ketua Majelis Adat Aceh Kota Sabang,H Tgk Ramli Yusuf.

Indroyono menyatakan deklarasi Sabang Internasional Marine Tourism Hubport sudah sepatutnya dilakukan mengingat kunjungan kapal pesiar ke pulau paling ujung barat Indonesia yang diapit Selat Malaka dan Samudera Hindia belakangan ini terus meningkat.

Menurutnya, letak Pulau Weh yang amat strategis di lepas Selat Andaman, dan dikeliligi Selat Malaka, Samudera Hindia, serta Selat Benggala tentu memudahkan kapal-kapal pesiar merapat di Sabang.

"Jadi, di Indonesia hanya Tanjung Priok Jakarta Utara dan  Sabang, Aceh yang bisa disinggahi kapal pesiar berkapasitas 3.000-an wisatawan," katanya.

Ia mengatakan Pemerintah Indonesia pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung penuh pengembangan industri pariwisata, bahkan pariwisata diharapkan dapat mendongkrak pendapatan negara.

"Jika kunjungan wisatawan asing meningkat, devisa negara juga akan meningkat dan dengan sendirinya perekonoman masyarakat juga meningkat," tuturnya.

Menurut dia industri pariwisata menjadi alternatif untuk mendorong serta meningkatkan devisa negara di masa yang akan datang dan usaha ini tidak akan pernah berakhir.

"Harga sawit, migas, dan perdagangan lainnya bisa berakhir dan merosot, industri pariwisata adalah solusi konkret untuk meningkatkan devisa negara dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, usaha ini juga tidak mengenal inflasi," kata penggagas Jambore Iptek pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie tahun 1999 itu.

Pada kesempatan itu Indroyono juga menegaskan semua pihak harus mendukung dan mewujudkan bersama-sama program pemerintah yang sudah menjadi komitmen bersama di tingkat pusat ini.

Kepala BPKS Sabang Fauzi Husien menyebutkan, pelabuhan CT1 dan  CT3 Sabang sudah standar internasional dan bisa disinggahi oleh kapal-kapal pesiar internasional.   

"Kedalaman pelabuhan 20-25 meter dan bisa disinggahi oleh kapal di atas 50.000 gross tonage (gt)," tuturnya.

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016