Perayaan Imlek kelinci air yang akhirnya bisa dilangsungkan di tempat terbuka pada tahun ini sangat dinantikan masyarakat, khususnya para etnis Tionghoa di Banda Aceh.

"Ini baru pertama kali dilaksanakan secara terbuka sejak endemi COVID-19 dari tahun 2019. Umat kami cukup antusiaslah melakukan ritual terkait dengan perayaan Imlek tahun ini," kata Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Aceh Ketut Panji Budiawan, di Banda Aceh, Minggu. 

Di samping etnis Tionghoa, warga muslim di Banda Aceh juga turut menikmati perayaan Imlek di Aceh yang tahun ini menampilkan atraksi barongsai di beberapa titik kawasan Peunayong, tempat kebanyakan etnis Tionghoa berkediaman di Tanah Rencong.

Baca juga: Penuh toleransi, Kemenag puji pelaksanaan imlek di Banda Aceh

Mereka juga turut berkeliling bersama tim barongsai yang tampil di sepanjang kawasan Peunanyong untuk menyaksikan atraksi naga yang hanya dapat disaksikan selama setahun pada saat perayaan imlek. 

Salah seorang masyarakat Banda Aceh yang turut berpartisipasi dalam perayaan imlek tahun kelinci air, Fuadi Mardhatillah mengatakan bahwa atraksi imlek hampir selalu terbilang meriah karena banyak menampilkan atraksi atau penampilan-penampilan yang belum tentu ada dijumpai dalam tradisi pemeluk agama lainnya. 

Baca juga: Atraksi barongsai hibur warga Banda Aceh

"Masyarakat yang datang ke mari itu pun dengan suka cita melihat semua yang diperagakan di sini, ini pesta budaya yang setiap tahunnya selalu meriah," kata Fuadi. 

Selain itu, menurut dia, perayaan imlek di Aceh juga selalu berlangsung kondusif dan masyarakat Banda Aceh dari pemeluk agama lain juga menikmati atraksi yang ditampilkan. 

 

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023