Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Utara menyatakan harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pengepul di daerah itu stabil pada harga Rp1.900 per kilogram.
Ketua Apkasindo Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan harga TBS tersebut stabil sejak dua bulan terakhir. Sementara untuk harga di tingkat pabrik naik mencapai Rp2.200 per kilogram.
"Meskipun harga tersebut stabil namun masih di bawah harga ketetapan provinsi yakni Rp2.400 per kilogram. Kami berharap harga TBS sawit dapat naik di atas harga ketetapan provinsi, mengingat harga pupuk cukup tinggi di pasaran," kata Kastabuna .
Kastabuna menyebutkan harga TBS sawit pada dasarnya bervariasi tergantung dengan usia masa tanam yang beragam. Kemudian harga tersebut juga berlaku untuk petani sawit yang telah bermitra dengan pabrik.
"Kami berharap harga sawit bisa naik lagi di atas Rp3.000 per kilogram seperti sebelumnya. Minimal harganya naik sesuai ketetapan provinsi yakni Rp2.400 per kilogram," kata Kastabuna.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah mengatakan kabupaten tersebut memiliki perkebunan sawit dengan luas keseluruhan mencapai 18.187 hektare.
"Dari luas lahan sawit tersebut, 8.609 hektare di antaranya membutuhkan peremajaan tanaman. Sejak 2019, 3.634 hektare di antaranya sudah diremajakan. Dari 3.634 hektare tanaman sawit yang diremajakan, 800 hektare di antaranya sudah memasuki masa panen," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan peremajaan sawit rakyat (PSR) merupakan program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Program tersebut dimulai penebangan sawit tua, pengadaan bibit penanaman kembali sawit, serta perawatan.
Program bantuan tersebut disalurkan melalui koperasi dan kelompok tani. Peremajaan tanaman sawit tersebut merupakan program hibah dengan nilai Rp25 juta per hektare.
"Program ini sangat membantu petani karena untuk meremajakan tanaman sawit membutuhkan biaya besar. Kami terus menyosialisasikan kepada petani agar dapat memanfaatkan program tersebut," kata Lilis Indriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Ketua Apkasindo Aceh Utara Kastabuna di Lhokseumawe, Selasa, mengatakan harga TBS tersebut stabil sejak dua bulan terakhir. Sementara untuk harga di tingkat pabrik naik mencapai Rp2.200 per kilogram.
"Meskipun harga tersebut stabil namun masih di bawah harga ketetapan provinsi yakni Rp2.400 per kilogram. Kami berharap harga TBS sawit dapat naik di atas harga ketetapan provinsi, mengingat harga pupuk cukup tinggi di pasaran," kata Kastabuna .
Kastabuna menyebutkan harga TBS sawit pada dasarnya bervariasi tergantung dengan usia masa tanam yang beragam. Kemudian harga tersebut juga berlaku untuk petani sawit yang telah bermitra dengan pabrik.
"Kami berharap harga sawit bisa naik lagi di atas Rp3.000 per kilogram seperti sebelumnya. Minimal harganya naik sesuai ketetapan provinsi yakni Rp2.400 per kilogram," kata Kastabuna.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah mengatakan kabupaten tersebut memiliki perkebunan sawit dengan luas keseluruhan mencapai 18.187 hektare.
"Dari luas lahan sawit tersebut, 8.609 hektare di antaranya membutuhkan peremajaan tanaman. Sejak 2019, 3.634 hektare di antaranya sudah diremajakan. Dari 3.634 hektare tanaman sawit yang diremajakan, 800 hektare di antaranya sudah memasuki masa panen," kata Lilis Indriansyah.
Lilis Indriansyah mengatakan peremajaan sawit rakyat (PSR) merupakan program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Program tersebut dimulai penebangan sawit tua, pengadaan bibit penanaman kembali sawit, serta perawatan.
Program bantuan tersebut disalurkan melalui koperasi dan kelompok tani. Peremajaan tanaman sawit tersebut merupakan program hibah dengan nilai Rp25 juta per hektare.
"Program ini sangat membantu petani karena untuk meremajakan tanaman sawit membutuhkan biaya besar. Kami terus menyosialisasikan kepada petani agar dapat memanfaatkan program tersebut," kata Lilis Indriansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023