Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa BUMN tersebut akan memaksimalkan penyerapan beras produksi lokal untuk memenuhi ketentuan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 2,4 juta ton.

Adapun dari awal tahun hingga hari ini, Bulog telah menggelontorkan 186 ribu ton beras untuk operasi pasar di seluruh Indonesia dengan menyalurkan beras dari program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Bulog pun menjamin ketersediaan beras di masyarakat akan selalu stabil meskipun di pasar ada sedikit kenaikan harga.

“Kita tetap mengutamakan produk dari dalam negeri yang menurut prediksi BPS dan Kementerian Pertanian, mulai Februari pertengahan sudah mulai ada panen di beberapa wilayah tapi panen raya itu mulainya Maret,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BPS: Beras jadi penyumbang terbesar inflasi di Aceh pada Januari, begini penjelasannya

Penyerapan beras hasil produksi lokal, lanjutnya, baru akan dilakukan pada bulan April hingga Juni karena pada hasil panen raya di bulan Maret didahulukan untuk kepentingan penggilingan di setiap wilayah dan diserap terlebih dahulu untuk pasar dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

“Dari target kita 2,4 juta itu, 70 persen harus bisa kita serap dari panen raya itu. Ada panen gadu nantinya, itu kita akan serap 30 persen,” jelasnya.

 

Baca juga: Aceh Besar targetkan bisa produksi 10 ton padi per hektare pada 2023
 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023