Masyarakat di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat mengharapkan adanya penambahan tenaga dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, agar masyarakat di daerah tersebut mendapatkan pengobatan secara maksimal dari dokter ahli.

“Kalau sekarang ini untuk dokter ahli jantung baru satu orang, sehingga sangat terbatas jika harus melayani masyarakat yang membutuhkan layanan,” kata Hajarul Aswadi, seorang pasien penyakit jantung warga Meulaboh, Jumat.

Ia mengatakan, sebagai rumah sakit milik pemerintah daerah, ia berharap adanya penambahan dokter ahli yang memadai sehingga masyarakat yang ingin berobat di rumah sakit tersebut, bisa mendapatkan layanan yang maksimal setiap harinya.

Selain itu, dengan mendapatkan layanan di rumah sakit daerah, masyarakat tidak harus jauh-jauh berobat ke Kota Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh karena selain jarak tempuh yang sangat jauh, warga harus mengeluarkan biaya yang sangat besar tentunya.

Hajarul Aswadi yang selama ini sering berobat di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat ini mengaku dampak dari kurangnya tenaga dokter ahli di rumah sakit setempat sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat.

Menurutnya, pemerintah daerah atau manajemen rumah sakit harus bisa menambah ketersediaan dokter ahli, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal.

"Kami juga membutuhkan dokter ahli ginjal di Meulaboh, karena kehadirannya juga sangat dibutuhkan masyarakat," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan, Sarah, warga Meulaboh, Aceh Barat. Menurutnya kurangnya ketersediaan dokter anak juga menjadi salah satu keluhan yang dialami oleh masyarakat di daerah ini.

“Harusnya segera ada penambahan dokter anak di rumah sakit, jadi masyarakat yang memerlukan pelayanan tidak harus mengantre lama,” katanya.

Menurutnya, meski layanan praktek dokter menjadi pilihan masyarakat, namun layanan di rumah sakit tetap dibutuhkan oleh masyarakat guna mendapatkan layanan kesehatan di instansi kesehatan milik pemerintah daerah.

Baca juga: Dokter sarankan madu ditambahkan terakhir saat buat ramuan herbal

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dr Ilum Anam SPPD yang dikonfirmasi di ruang kerjanya membenarkan bahwa saat ini rumah sakit yang ia pimpin mengalami banyak kekurangan dokter.

“Memang ada kekurangan seperti dokter spesialis anak, spesialis kejiwaan, spesialis jantung,” kata Ilum Anam.

Namun terhadap ketersediaan tenaga dokter umum, kata dia, sejauh ini masih sangat memadai karena tenaga dokter umum lebih banyak memberikan layanan kepada masyarakat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Untuk dokter spesialis anak memang ada yang kurang karena satu orang dokter sudah pensiun dan satu orang lagi kemungkinan pindah ke luar daerah, sehingga jadinya kita hanya memiliki satu orang dokter anak,” katanya.

Terkait kekosongan dokter ahli kejiwaan, kata dia, hal ini harus dibicarakan khusus di komite medik karena kekosongan tersebut terjadi terkait senioritas, sehingga terhambat terhadap pengembangan rumah sakit.

Untuk dokter spesialis jantung saat ini juga baru terdapat satu orang, dari tiga orang yang seharusnya dibutuhkan.

Sedangkan untuk dokter ahli lainnya seperti dokter ahli kandungan, dokter ahli bedah, dokter ahli penyakit dalam, dan dokter ahli saraf juga sudah tersedia.

Di sisi¡ lain, dr Ilum Anam juga menyatakan setuju terhadap Rancangan Undang-Undang Kesehatan yang saat ini sedang dibahas oleh DPR bersama pemerintah, sehingga diharapkan nantinya lahirnya  undang-undang tersebut dapat memberi solusi terhadap berbagai persoalan ketersediaan dokter di Tanah Air.

“Saya setuju dengan RUU Kesehatan ini, sehingga berbagai persoalan dan kesenjangan yang terjadi seperti senioritas dan hal lain, dapat segera terpecahkan dengan baik termasuk masalah kekurangan dokter seperti yang selama ini kita rasakan,” katanya.

Dirinya juga berharap RUU Kesehatan yang saat ini masih dibahas di DPR merupakan salah satu solusi percepatan produksi dokter spesialis, pemerataan dokter, serta lahirnya dokter yang memiliki kuantitas dan mengatasi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.

Baca juga: Kemenkes terbitkan edaran "shared competency" untuk dokter spesialis

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023