Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Darmansah meminta aparatur gampong/desa di daerah itu agar fokus mengusulkan pembangunan sarana air bersih dan mandi, cuci, kakus (MCK) pada musrembang tingkat Kecamatan sebagai upaya menekan angka stunting daerah itu.

"Kami rencanakan pada tahun 2023 dan seterusnya untuk membuat program bangun WC (toilet) di rumah penduduk, karena ketiadaan WC, itulah yang akan didata sebagai keluarga resiko stunting," katanya di Blangpidie, Senin.

Pernyataan itu disampaikannya saat membuka kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), di Desa Suak Labu, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Abdya.

Ia menjelaskan jika melirik pada data yang tidak memiliki MCK, kemungkinan Abdya butuh 2.000 unit WC, untuk memenuhi kebutuhan warga di 152 desa, dalam wilayah Abdya.

 "Ini masih sebatas WC, belum lagi mengenai air bersih. Maka tahun 2023 ini, kita fokus pembangunan air bersih untuk wilayah Blangpidie dan Susoh," sebutnya.

Pj Bupati Darmansah juga menyebutkan, di Abdya ada dua problem yang harus dituntaskan. Pertama masalah jamban, kedua masalah air bersih.

 "Kita juga meminta DPRK, dapat mamanfaatkan aspirasinya untuk mendukung program air bersih dan WC ini. Bayangkan, dari 25 anggota dewan yang memberikan aspirasi, pasti akan terpenuhi semua masalah ini," katanya.

Ia berharap, dengan angka stunting turun, kucuran dana pusat ke Abdya akan bertambah dan bisa dialihkan ke program kegiatan-kegiatan lain seperti membangun jalan, normalisasi sungai dan infrastruktur lainnya.

"Kalau SPM ini tuntas dalam tahun ini, masalah program lain ke depan akan mudah tercapai," katanya.

Dalam kesempatan itu, Pj bupati Darmansah juga mengatakan, terkadang sangat memprihatinkan banyak usulan pembangunan dari desa, tidak tertampung dalam APBK.

Pewarta: Suprian

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023