Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh memastikan proses belajar mengajar (PBM) di semua sekolah akan kembali normal pada Senin (24/10), karena banjir melanda daerah itu sudah surut.

Sekretaris Dinas Pendidik Kabupaten Aceh Barat, Thamren di Meulaboh, Sabtu mengatakan, sekolah yang terendam banjir luapan sungai sudah mulai aktif sejak Kamis (20/10), hanya saja untuk kegiatan proses belajar mengajar belum bisa dilakukan seperti biasanya.

"Sebagian sekolah sudah melaksanakan kegiatan arena sudah dilakukan pembersihan, sebagian lainnya sedang dilakukan pembersihan karena banjir baru surut. Namun kita pastikan pada hari Senin nanti semua sekolah sudah normal," sebutnya.

Banjir yang mengepung sembilan dari 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat sejak Senin (17/10) membuat aktivitas sekolah terhenti, terdata 30 sekolah tingkat SD dan sedarajat, enam SMP dan sederajat serta dua SMA terendam air banjir.

Terhadap kerusakan fasilitas sekolah seperti mobiler dan buku-buku perpustakaan sekolah masih dalam pendataan, aset sekolah yang bersifat barang elektronik bisa diselamatkan, hanya buku-buku bacaan pustaka yang banyak rusak karena terendam.

Thamren menjelaskan, beberapa sekolah seperti di Kecamatan Bubon dan Woyla Timur hingga saat ini belum dapat dilakukan PBM secara normal, karena kondisi lumpur yang dibawa air banjir masih dalam upaya pembersihan oleh pihak sekolah masing-masing.

"Hari ini masih ada beberapa sekolah yang masih melakukan pembersihan ruang kelas, guru-guru bergotong royong bersama-sama dan dibantu oleh siswa yang datang ke sekolah dengan pakain yang sopan," sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, sekolah yang terdampak banjir itu telah diintruksikan untuk melakukan jam tambahan guna memaksimalkan pencapaian pelajaran sekolah bagi siswa yang tertinggal karena kondisi bencana alam ini.

Thamren menyebutkan, selain untuk mengejar ketertinggalan pelajaran bagi siawa, kebijakan terhadap penambahan jam belajar itu para guru juga diintruksikan untuk memperdalam materi-materi yang tidak sempat diberikan.

Jam tambahan sekolah itu diberlakukan pada sore, kegiatan ini serupa dengan belajar biasa disebut les bagi anak-anak sekolah, selain mengulang materi pelajaran sekaligus memberikan pelajaran yang tertinggal untuk semester masing-masing.

"Jam tambahan itu dilakukan sore seperti les, tapi nanti guru-guru bukan hanya memberikan pelajaran ulangan, karena intinya adalah jam tambahan untuk mengejar ketetinggalan pelajaran siswa," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016