Direksi Bank Aceh Syariah menyatakan terus memperkuat tenaga pemasaran dan manajer di bank pembangunan daerah tersebut guna mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dengan fokus pada pembiayaan sektor produktif.
“Optimalisasi infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi hal penting untuk mendorong penetrasi pembiayaan produktif yang juga sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan produktif di tengah momentum pemulihan ekonomi,” kata Direktur Dana dan Jasa Amal Hasan di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia untuk mendukung pembiayaan sektor produktif pihaknya menggelar pelatihan pembiayaan KUR Syariah untuk 200 tenaga pemasaran dan manajer di Lhokseumawe,
“Menciptakan budaya yang tangkas, lincah serta adaptif dan melakukan transformasi digital penting untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan, khususnya di segmen UMKM,” katanya.
Ia mengatakan Bank Aceh terus mendorong penyerapan pembiayaan ke sektor produktif dengan memperluas pembiayaan dan memacu daya saing usaha, terutama di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Sumber daya manusia dan jaringan kantor yang tersebar di seluruh kabupaten/kota merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki Bank Aceh dalam berkontribusi untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya
Ia menyebutkan data Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Aceh, realisasi pembiayaan berdasarkan penggunaan di wilayah Aceh masih didominasi pada sektor konsumtif sebesar 69.52 persen dan modal kerja sebesar 19,88 persen dan investasi sebesar 10,60 persen.
“Kami berharap lewat optimalisasi sumber daya manusia yang handal yang dimiliki bank akan mempercepat realisasi pembiayaan produktif sehingga dapat memacu perekonomian daerah dan meningkatkan kualitas penyaluran pembiayaan,” katanya.
Menurut dia pemberdayaan dengan menyiapkan infrastruktur pendukung seperti SDM yang didedikasikan untuk level UMKM sangat penting untuk memperbesar penetrasi di sektor produktif.
Selain itu, juga diperlukan sinergi untuk meningkatkan produktivitas sehingga UMKM bisa naik kelas, seperti dengan pemerintah Aceh dan Kabupaten/kota, perguruan tinggi, maupun lembaga-lembaga yang aktif dalam mendorong peningkatan kualitas UMKM.
“Bank Aceh juga akan memperbesar kapasitas pelatihan dan pemberdayaan kepada pelaku UMKM di level mikro untuk meningkatkan kapasitas usaha dan sebaran pasar sehingga memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian,” katanya.
Amal optimistis penyaluran pembiayaan UMKM memiliki prospek pertumbuhan positif dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, di mana langkah percepatan, juga selaras dengan komitmen pemerintah yang kembali meningkatkan dana alokasi KUR, serta melanjutkan tambahan subsidi margin di tahun 2023 ini.
Adapun Pelaksanaan Pelatihan Pembiayaan KUR turut dihadiri Direktur Kepatuhan, Yusmaldiansyah, Pemimpin Divisi UMKM, Iskandar dan Pemimpin Lembaga Pendidikan Bank Aceh, Said Zainal Abidin. Peserta terdiri dari puluhan Account Officer dan Manajer dalam yang tersebar di 26 unit kantor cabang yang ada di Aceh, Sumatera Utara, dan Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Optimalisasi infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi hal penting untuk mendorong penetrasi pembiayaan produktif yang juga sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan produktif di tengah momentum pemulihan ekonomi,” kata Direktur Dana dan Jasa Amal Hasan di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia untuk mendukung pembiayaan sektor produktif pihaknya menggelar pelatihan pembiayaan KUR Syariah untuk 200 tenaga pemasaran dan manajer di Lhokseumawe,
“Menciptakan budaya yang tangkas, lincah serta adaptif dan melakukan transformasi digital penting untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan, khususnya di segmen UMKM,” katanya.
Ia mengatakan Bank Aceh terus mendorong penyerapan pembiayaan ke sektor produktif dengan memperluas pembiayaan dan memacu daya saing usaha, terutama di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Sumber daya manusia dan jaringan kantor yang tersebar di seluruh kabupaten/kota merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki Bank Aceh dalam berkontribusi untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya
Ia menyebutkan data Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Aceh, realisasi pembiayaan berdasarkan penggunaan di wilayah Aceh masih didominasi pada sektor konsumtif sebesar 69.52 persen dan modal kerja sebesar 19,88 persen dan investasi sebesar 10,60 persen.
“Kami berharap lewat optimalisasi sumber daya manusia yang handal yang dimiliki bank akan mempercepat realisasi pembiayaan produktif sehingga dapat memacu perekonomian daerah dan meningkatkan kualitas penyaluran pembiayaan,” katanya.
Menurut dia pemberdayaan dengan menyiapkan infrastruktur pendukung seperti SDM yang didedikasikan untuk level UMKM sangat penting untuk memperbesar penetrasi di sektor produktif.
Selain itu, juga diperlukan sinergi untuk meningkatkan produktivitas sehingga UMKM bisa naik kelas, seperti dengan pemerintah Aceh dan Kabupaten/kota, perguruan tinggi, maupun lembaga-lembaga yang aktif dalam mendorong peningkatan kualitas UMKM.
“Bank Aceh juga akan memperbesar kapasitas pelatihan dan pemberdayaan kepada pelaku UMKM di level mikro untuk meningkatkan kapasitas usaha dan sebaran pasar sehingga memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian,” katanya.
Amal optimistis penyaluran pembiayaan UMKM memiliki prospek pertumbuhan positif dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, di mana langkah percepatan, juga selaras dengan komitmen pemerintah yang kembali meningkatkan dana alokasi KUR, serta melanjutkan tambahan subsidi margin di tahun 2023 ini.
Adapun Pelaksanaan Pelatihan Pembiayaan KUR turut dihadiri Direktur Kepatuhan, Yusmaldiansyah, Pemimpin Divisi UMKM, Iskandar dan Pemimpin Lembaga Pendidikan Bank Aceh, Said Zainal Abidin. Peserta terdiri dari puluhan Account Officer dan Manajer dalam yang tersebar di 26 unit kantor cabang yang ada di Aceh, Sumatera Utara, dan Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023