Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyatakan pihaknya terus berupaya mendorong kemandirian desa melalui usaha perikanan dengan mengusulkan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Insyaallah kita usulkan pengembangan kawasan perikanan budidaya dengan program Kampung Budidaya. Ikan yang dikembangkan adalah ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi berbasis kearifan lokal," kata Kadis DKP Abdya Chalid Hardani di Blangpidie, Kamis
Hal tersebut disampaikan Chalid sebagai bentuk respon cepat terhadap permintaan pimpinan DPRK Abdya bahwa pihak DKP daerah itu agar proaktif memaksimalkan potensi komoditas endemik sebagai upaya mendorong ekonomi di pedesaan.
Kadis DKP Abdya Chalid Hardani menyatakan kesiapanya dan waktu dekat pihaknya akan mengusulkan program pengembangan kawasan perikanan dan kampung budidaya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta.
"Adapun ikan yang akan di kembangkan di Abdya adalah ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi berbasis kearifan lokal, yaitu ikan Keurling (Tor spp) dan beberapa jenis ikan tawar lainnya," ucapnya
Ia menjelaskan pembangunan kawasan dalam bentuk kampung perikanan budidaya tersebut didesain sebagai satu zona ekonomi terpadu yang turut melibatkan masyarakat pembudidaya Ikan sehingga berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat disekitarnya
"Kami akan berkoordinasi dengan KKP dalam waktu dekat untuk meyakinkan pihak Kementerian agar Abdya dapat menjadi salah satu lokus untuk program prioritas KKP tahun anggaran 2023 atau 2024 nantinya," ungkapnya
Adapun koordinasi yang akan dilakukan bertujuan untuk petunjuk teknis atau persyaratan yang mesti dipenuhi sebagai prasyarat menjadi salah satu lokus Kampung Perikanan Budidaya di Kabupaten Abdya kedepan.
"Untuk lokasi strategis nanti kita sesuaikan kembali dengan RTRW Abdya dan kesesuaian syarat berbudidaya untuk jenis Ikan Keurling," tuturnya
Karena lanjut dia, ikan jenis Keurling saat dibudidayakan membutuhkan salah satunya kecukupan air bersih yang mengalir deras dari pegunungan sehingga kecukupan oksigennya terjamin.
"Kenapa jenis ikan keurling yang akan dikembang menjadi komoditi pada program Kampung Perikanan Budidaya, karena kelebihan kita sudah memiliki 100 ekor indukan produktif di UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Krueng Batee," jelasnya
Disamping itu tambah Chalid sumber daya manusia sebagai pelaku pembenihan ikan tersebut juga sudah ada dan bahkan sudah pernah berhasil melakukan pemijahan atau pengembangbiakan dengan cara perkawinan buatan.
"Jadi dengan adanya kelebihan yang kita miliki sehingga akan memudahkan kita dalam pengembangan dan penyediaan benihnya di masa akan datang" imbuhnya
Ia berharap dukungan dari berbagai pihak dalam proses penyiapan usulan program ke KKP tersebut sehingga Kabupaten Abdya mendapatkan pengalokasian dana untuk pembentukan kampung budidaya.
"Mudah-mudahan pihak KKP dapat mengabulkan permintaan kita terhadap wacana penerapan program kampung perikanan budidaya di daerah tercinta ini. Amin," demikian Chalid Hardani.
Baca juga: Pemkab Abdya tetapkan pelaksanaan hari "meugang" Ramadhan, berikut ini tanggalnya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Insyaallah kita usulkan pengembangan kawasan perikanan budidaya dengan program Kampung Budidaya. Ikan yang dikembangkan adalah ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi berbasis kearifan lokal," kata Kadis DKP Abdya Chalid Hardani di Blangpidie, Kamis
Hal tersebut disampaikan Chalid sebagai bentuk respon cepat terhadap permintaan pimpinan DPRK Abdya bahwa pihak DKP daerah itu agar proaktif memaksimalkan potensi komoditas endemik sebagai upaya mendorong ekonomi di pedesaan.
Kadis DKP Abdya Chalid Hardani menyatakan kesiapanya dan waktu dekat pihaknya akan mengusulkan program pengembangan kawasan perikanan dan kampung budidaya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta.
"Adapun ikan yang akan di kembangkan di Abdya adalah ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi berbasis kearifan lokal, yaitu ikan Keurling (Tor spp) dan beberapa jenis ikan tawar lainnya," ucapnya
Ia menjelaskan pembangunan kawasan dalam bentuk kampung perikanan budidaya tersebut didesain sebagai satu zona ekonomi terpadu yang turut melibatkan masyarakat pembudidaya Ikan sehingga berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat disekitarnya
"Kami akan berkoordinasi dengan KKP dalam waktu dekat untuk meyakinkan pihak Kementerian agar Abdya dapat menjadi salah satu lokus untuk program prioritas KKP tahun anggaran 2023 atau 2024 nantinya," ungkapnya
Adapun koordinasi yang akan dilakukan bertujuan untuk petunjuk teknis atau persyaratan yang mesti dipenuhi sebagai prasyarat menjadi salah satu lokus Kampung Perikanan Budidaya di Kabupaten Abdya kedepan.
"Untuk lokasi strategis nanti kita sesuaikan kembali dengan RTRW Abdya dan kesesuaian syarat berbudidaya untuk jenis Ikan Keurling," tuturnya
Karena lanjut dia, ikan jenis Keurling saat dibudidayakan membutuhkan salah satunya kecukupan air bersih yang mengalir deras dari pegunungan sehingga kecukupan oksigennya terjamin.
"Kenapa jenis ikan keurling yang akan dikembang menjadi komoditi pada program Kampung Perikanan Budidaya, karena kelebihan kita sudah memiliki 100 ekor indukan produktif di UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Krueng Batee," jelasnya
Disamping itu tambah Chalid sumber daya manusia sebagai pelaku pembenihan ikan tersebut juga sudah ada dan bahkan sudah pernah berhasil melakukan pemijahan atau pengembangbiakan dengan cara perkawinan buatan.
"Jadi dengan adanya kelebihan yang kita miliki sehingga akan memudahkan kita dalam pengembangan dan penyediaan benihnya di masa akan datang" imbuhnya
Ia berharap dukungan dari berbagai pihak dalam proses penyiapan usulan program ke KKP tersebut sehingga Kabupaten Abdya mendapatkan pengalokasian dana untuk pembentukan kampung budidaya.
"Mudah-mudahan pihak KKP dapat mengabulkan permintaan kita terhadap wacana penerapan program kampung perikanan budidaya di daerah tercinta ini. Amin," demikian Chalid Hardani.
Baca juga: Pemkab Abdya tetapkan pelaksanaan hari "meugang" Ramadhan, berikut ini tanggalnya
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023