Blangpidie, Aceh (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat Daya (Abdya) melepasliarkan sebanyak 250 tukik atau anak penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di pantai setempat,
Tukik yang dilepaskan pada Minggu di bibir pantai Kuala Surin, Kecamatan Kuala Batee, tersebut merupakan hasil penangkaran DKP sumber dana bantuan dari pengusaha Jakarta.
"Donatur ini aslinya orang Kabupaten Abdya sudah menjadi pengusaha sukses di Jakarta," kata Kepala DKP Abdya, Asnir Agus usai melepasliarkan tukik lekang dilokasi.
Hadir Ketua DPRK Abdya, Zaman Akli, pengusaha penyumbang dana dari Jakarta Yusmadi, Kabid Budidaya DKP, Heriadi dan Kepala Balai Banih Ikan (BBI) Krueng Batee, Joko Supeno.
Agus berkata, anak tukik lekang yang telah dilepasliarkan ke habitatnya tersebut sebagai bentuk upaya melestarikan populasi yang kini keberadaanya sudah semakin langka.
"Kami terus melakukan sosialisasi penyelamatan penyu ke lapisan masyarakat pesisir, supaya spesies yang dilindungi undang-undang ini tetap hidup sepanjang masa," ujar Agus.
Ia juga mengaku, telur penyu lekang tersebut diambil di kawasan pantai Kabupaten Abdya oleh warga daerah itu kemudian diserahkan ke tenaga ahli untuk ditetaskan.
"Penetasan telur penyu dilakukan secara tradisonal di tempat khusus oleh tenaga ahli yang didatangkan, kemudian diberikan bimbing teknis oleh WWF," tuturnya.
Ia berkata, proses penetasan telur penyu lekang tersebut awalnya sebanyak 452 butir, namun, yang menetas hanya 257 ekor, dan tujuh ekor lagi mati saat penangkaran.
"Setelah 32 hari netas dilakukan budidaya. Setelah berumur 45 hari dilepas kembali ke habitatnya, karena cangkangnya sudah keras, atau sudah aman dari pemangsa," katanya.
DKP lepasliarkan ratusan tukik di perairan Abdya
Senin, 15 April 2019 9:37 WIB