Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI memberikan pembekalan politik cerdas berintegritas kepada dua partai politik lokal baru di Provinsi Aceh sebagai salah satu upaya untuk mencegah korupsi sejak dini.

"Politik cerdas berintegritas ini penting, karena kita ingin mengajak seluruh kader partai untuk memahami korupsi dalam peran mereka sebagai kader partai politik mencegah terjadinya perilaku korupsi," kata Ketua KPK Firli Bahuri di Banda Aceh, Kamis.

Pembekalan politik cerdas itu disampaikan langsung Ketua KPK Firli Bahuri kepada dua partai lokal baru di Aceh yakni Partai Adil Sejahtera (PAS) dan Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa (Gabthat), serta juga dilakukan penandatanganan bersama fakta integritas.

Firli menyampaikan, pembekalan tersebut penting karena tugas pemberantasan korupsi itu harus dilakukan bersama dengan melibatkan semua perangkat baik itu kalangan legislatif, eksekutif, yudikatif termasuk partai politik.

Kata Firli, partai politik memiliki kedudukan penting di negara ini, karena ia organisasi yang menerima dan menjalankan amanah melalui wakil rakyat, dan menentukan anggota DPR hingga eksekutif. 

"Bahkan menentukan regulasi (anggota legislatif) serta peraturan perundang-undangan yang dapat kita pedomani," ujarnya.

Firli menuturkan, tahapan yang dapat dilakukan partai politik untuk menghindari praktek korupsi itu harus dimulai sejak proses pencalonan kader saat maju sebagai anggota legislatif hingga terpilih.

Setelah itu, saat mereka melakukan penganggaran mulai dari perencanaan, konsultasi hingga pengesahan anggaran jangan sampai adanya perilaku koruptif. Karena satu rupiah saja itu menjadi tanggung jawab dan harus sampai kepada rakyat. 

"Jangan sampai hari ini kita bertemu sebagai kader partai politik, tetapi nanti kita lakukan penangkapan. Saya ingatkan KPK tidak memandang bulu, karena semua sama dimata hukum," katanya.

Ia menambahkan, pendidikan politik cerdas berintegritas ini penting, sehingga Indonesia yang  bersih dari korupsi benar-benar terwujud. Akhirnya ada kesejahteraan, kecerdasan bangsa dan bisa melindungi segenap bangsa. 

"Maka suatu saat korupsi itu merupakan masa lalu, dan kita hidup di negara yang bebas dari korupsi serta memiliki budaya anti korupsi. Saya ke Aceh hari ini didorong karena semangat dan energi atas kecintaan kepedulian sesama anak bangsa," demikian Firli.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023