Sebanyak 20 boat yang berisi 100 orang terdiri dari panglima laot dan nelayan Sabang melakukan konvoi dalam rangkaian pawai marine saat pembukaan Sabang Marine Festival (SMF) 2023, sebagai simbol kekuatan bahari pulau ujung barat Indonesia itu yang menjunjung kekayaan bahari Sabang.

Pawai marine ini menggambarkan bahwa Sabang memiliki nelayan juga panglima laot yang sangat menjaga kekayaan bahari di Kota Sabang 

Dengan berhiaskan pernak pernik, boat-boat nelayan melakukan atraksi laut di depan Tugu Merah Putih. Para nelayan berpakaian khas juga menabuh rapai, yang merupakan alat musik tradisional Aceh, sebagai bentuk kuatnya tradisi melaut dengan budaya leluhur di Aceh. 

Baca juga: penembak antusias saksikan pawai budaya Sabang Marine Festival

Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi mengatakan pawai marine merupakan bagian dari SMF 2023 yang mengangkat konsep budaya dan tradisi melaut nelayan Pulau Weh.

"Konsep kali ini yang lebih kita angkat adalah culture baharinya. Ini juga sebagai bentuk dedikasi dan upaya pelestarian kita terhadap kekayaan bahari juga tradisi nenek moyang kita terhadap bahari ini. Jadi di sini terlibat panglima laot dan nanti juga akan ada kanduri laotnya” kata Reza.

Baca juga: Angkat potensi bahari dan budaya, Reza buka Sabang Marine Festival 2023

Selain nelayan, pawai marine juga melibatkan wind surfer, paramotor, flying boarding dan jet ski, yang unjuk kebolehan dalam menghibur ribuan masyarakat Sabang yang menyaksikan kegiatan ini.
 
Seluruh pihak ikut mengambil bagian dalam pawai marine ini, seperti Lanal Sabang, Basarnas dalam menjaga atraksi laut, serta Dinas Kelautan dan Perikanan yang telah berkoordinasi dengan para nelayan dan juga panglima laot. 

Usai melakukan konvoi, Panglima Laot Sabang memberikan sekarung ikan kepada Pj Wali Kota Sabang. Pemberian ikan yang merupakan hasil kekayaan bahari Pulau Weh itu, menyiratkan ketegasan para nelayan dalam menjaga laut Sabang.

Pewarta: Arwella Zulhijjah Saru

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023