Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat akan mengalami rehab besar pada tahun ini. Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana sekitar Rp100 miliar untuk revitalisasi tahap pertama.

Pemprov DKI Jakarta menyatakan program revitalisasi Monus bertujuan untuk menghijaukan kembali kawasan Monas di Jakarta Pusat.

“Total anggaran untuk yang tahap pertama ini Rp100 miliar,” kata Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah (Sekda) DKI Afan Adriansyah Idris, Selasa.

Baca juga: Badan Bahasa lakukan revitalisasi bahasa daerah di 22 provinsi, termasuk bahasa Gayo

Anggaran tahap satu revitalisasi yang akan dimulai Juli atau Agustus 2023 ini, merupakan kolaborasi antara APBD dan APBN.

"Kita kolaborasi ada dari APBD, ada dari APBN. Ada dari penyelesaian sanksi kewajiban dan lain-lain," ujar Afan.

Lebih lanjut, Afan menjelaskan bahwa penghijauan di kawasan Monas itu akan bertambah menjadi 64 persen, dari yang sebelumnya hanya 50 persen.

“Penambahan hijau kita dapat dari penambahan di silang-silang monas, 4 silang itu nanti akan kita akan lebarkan untuk media hijaunya, kemudian dilihat juga kan di sana ada parkir IRTI kemudian ada Lenggang Jakarta, ini nanti semua juga akan kita masukan ke dalam area penambahan lajur hijau,” jelas Afan.

Baca juga: Sabang upayakan revitalisasi situs karantina haji jadi wisata heritage

Mengenai sejarah Monas, monumen itu mulai dibangun pada 17 Agustus 1961 di bawah perintah Presiden Sukarno dan diresmikan pada 12 Juli 1975. Tugu Monas memiliki tinggi 132 meter, dibagian atas terdapat mahkota seperti lidah api berlapis lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala dari rakyat Indonesia.

Presiden Sukarno mendirikan Monas untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Kekaisaran Belanda. 

Baca juga: Sabang bakal revitalisasi situs karantina haji jadi wisata heritage

Pewarta: Siti Nurhaliza

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023