Permintaan senjata mainan di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, yang sudah menjadi tradisi di daerah itu selama Lebaran, mengalami peningkatan.

“Alhamdulillah, lumayan ramai yang beli senjata mainan saat hari raya Idul Fitri,” kata Darwis, seorang pedagang mainan di ruas Jalan Nasional, Meulaboh kepada ANTARA, Ahad.

Ia mengatakan, pada hari biasanya peminat senjata mainan sangat sedikit, karena mainan tersebut kurang diminati konsumen khususnya dari kalangan anak-anak.

Baca juga: Pemkot Lhokseumawe larang siswa bawa mainan lato-lato ke sekolah

Di banding hari biasanya, mainan tersebut saat momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijiriah paling laku dibeli anak-anak, dan bisa terjual di atas 10 buah setiap hari.

Sedangkan harga jual mainan tersebut, kata Darwis, sangat bervariasi berkisar antara Rp30 ribu hingga mencapai Rp130 ribuan per buah, tergantung dari jenis dan ukurannya.

Darwis mengaku senang karena barang dagangan yang ia jajakan mendapatkan banyak pembeli, termasuk dari kalangan orang dewasa untuk membeli mainan untuk sang anak.

“Kalau setiap hari raya pasti ramai yang beli,” kata Darwis menambahkan.

Rizal, seorang warga di Meulaboh mengatakan tradisi membeli senjata mainan sudah lama berlangsung di Aceh, dan sudah menjadi tradisi tersendiri bagi anak-anak saat hari Lebaran.

“Mungkin karena Aceh bekas daerah konflik bersenjata, makanya sampai saat ini banyak anak-anak suka dengan senjata mainan,” tuturnya.

Baca juga: Resahkan warga, Satpol PP Aceh Barat akan tertibkan penggunaan senjata mainan paralon

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023