Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Provinsi Aceh yang menghanguskan sekitar empat hektare lahan di wilayah Gampong Paya Seunara, Kecamatan Sukamakmue, Kota Sabang, menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).

“Informasi kita terima api belum padam,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan di pulau paling barat Indonesia itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Hingga saat ini petugas yang berwajib masih menyelidiki kronologi dan penyebab dari kebakaran.

Baca juga: Polres Aceh Barat imbau masyarakat tidak bakar lahan saat cuaca panas, begini penjelasannya

“BPBD Kota Sabang telah mengerahkan armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian dan kini api masih dalam proses pemadaman,” kata Ilyas.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi suhu cuaca di Aceh mencapai antara 34-35 derajat celcius dalam beberapa hari ke depan.

 

Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Putri Rizki Afriza mengatakan untuk saat ini Aceh dalam masa peralihan menuju puncak musim kemarau, yaitu pada Juni - Agustus mendatang.

Hal itu, lanjut dia, membuat tutupan awan di wilayah Aceh berkurang dan menyebabkan sinar Ultraviolet (UV) langsung terpancar ke permukaan bumi.

“Untuk indeks sinar UV per hari ini di atas angka tujuh, yang mana artinya sudah memasuki kategori ekstrem,” kata Putri.

Oleh sebab itu, Putri meminta agar masyarakat mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah Tanah Rencong itu. Apalagi saat penggunaan api tanpa pengawasan yang dapat menyebabkan kebakaran ketika berada di hutan dan lahan.

“Daerah yang perlu mewaspadai potensi karhutla seperti Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Utara dan Aceh Jaya,” kata Putri.

Baca juga: Cuaca ekstrem, warga Aceh Timur diimbau waspadai karhutla

Di sisi lain, Putri juga mengingatkan masyarakat Aceh untuk menghindari paparan matahari secara langsung dalam jangka waktu lama antara pukul 11.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Ia meminta warga tetap berteduh pada saat matahari terik siang hari, kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV pada saat berada di luar ruangan. 

“Masyarakat juga dapat menggunakan tabir surya dengan SPF (Sun Protection Factor) tertentu sebagai upaya antisipasi dan meminimalisir dampak buruk yang dapat ditimbulkan akibat sinar UV yang berlebih,” ujarnya.

Baca juga: Kebakaran 1,3 Ha lahan kebun di Aceh Barat sudah padam

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023