Balai Ternak Nonruminansia (BNTR) Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, menyatakan produksi telur ayam di peternakan tersebut sekitar 21 ribu butir per hari.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Ternak Nonruminansia Blangbintang Yessy Fandiba di Aceh Besar, Rabu, mengatakan jumlah produksi tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
"Produksi telur BTNR hanya 21 ribuan per hari, belum mampu memenuhi permintaan pasar. Produksi tersebut hanya untuk pasar di kawasan Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar," kata Yessy Fandiba
UPTD Balai Ternak Nonruminansia Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, berada di bawah pengelolaan Dinas Peternakan Aceh. Balai ternak tersebut kini statusnya badan layanan umum yang mengelola penerimaan dan biaya sendiri tanpa mengutamakan keuntungan.
Balai ternak tersebut memiliki 20 kandang dengan kapasitas masing-masing 5.000 ekor. Saat ini, UPTD BTRN Blangbintang memiliki 26.888 ekor ayam petelur.
"Walau ada lebih 26 ribu ayam petelur, namun tidak semuanya bertelur siap hari. Yang bertelur hanya sekitar 79 persen dan itu merupakan hal yang normal dalam sebuah peternakan unggas," kata Yessy Fandiba.
Yessy Fandiba mengatakan telur produksi BTNR Blangbintang tersebut dijual kepada masyarakat sekitar dengan harga Rp52 ribu per papan isi 30 butir atau Rp1.730 per butir.
"Soal harga, yang menentukan harga pasar. Telur dari tempat ini dijual kepada masyarakat dan agen-agen kecil. Kalau jumlah dibeli lebih dari 300 butir, perlu surat dari Dinas Peternakan Aceh," kata Yessy Fandiba.
Sebagai badan layanan umum, kata Yessy Fandiba, pihaknya juga memiliki target penerimaan. Target penerimaan 2023 sebesar Rp12,5 miliar dan realisasi hingga Mei 2023 mencapai Rp6,2 miliar
"Penerimaan dari penjualan telur tersebut digunakan untuk pakan dan upah tenaga kerja. Yang terbanyak untuk pakan dan sebagian besar masih dipasok dari Medan, Sumatera Utara," kata Yessy Fandiba.
Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran mengatakan kebutuhan telur ayam untuk masyarakat Aceh mencapai 1,3 juta per hari. Sedangkan produksi keseluruhan telur ayam harian di Aceh baru 100 ribuan butir.
"Kami terus berupaya meningkatkan produksi telur, sehingga bisa mengurangi ketergantungan pasokan dari luar Aceh. Kehadiran BTNR ini setidaknya mampu memenuhi permintaan masyarakat sekitar," kata Zalsufran.
Baca juga: KPPU ingatkan distributor tidak permainan harga telur
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Ternak Nonruminansia Blangbintang Yessy Fandiba di Aceh Besar, Rabu, mengatakan jumlah produksi tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
"Produksi telur BTNR hanya 21 ribuan per hari, belum mampu memenuhi permintaan pasar. Produksi tersebut hanya untuk pasar di kawasan Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar," kata Yessy Fandiba
UPTD Balai Ternak Nonruminansia Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar, berada di bawah pengelolaan Dinas Peternakan Aceh. Balai ternak tersebut kini statusnya badan layanan umum yang mengelola penerimaan dan biaya sendiri tanpa mengutamakan keuntungan.
Balai ternak tersebut memiliki 20 kandang dengan kapasitas masing-masing 5.000 ekor. Saat ini, UPTD BTRN Blangbintang memiliki 26.888 ekor ayam petelur.
"Walau ada lebih 26 ribu ayam petelur, namun tidak semuanya bertelur siap hari. Yang bertelur hanya sekitar 79 persen dan itu merupakan hal yang normal dalam sebuah peternakan unggas," kata Yessy Fandiba.
Yessy Fandiba mengatakan telur produksi BTNR Blangbintang tersebut dijual kepada masyarakat sekitar dengan harga Rp52 ribu per papan isi 30 butir atau Rp1.730 per butir.
"Soal harga, yang menentukan harga pasar. Telur dari tempat ini dijual kepada masyarakat dan agen-agen kecil. Kalau jumlah dibeli lebih dari 300 butir, perlu surat dari Dinas Peternakan Aceh," kata Yessy Fandiba.
Sebagai badan layanan umum, kata Yessy Fandiba, pihaknya juga memiliki target penerimaan. Target penerimaan 2023 sebesar Rp12,5 miliar dan realisasi hingga Mei 2023 mencapai Rp6,2 miliar
"Penerimaan dari penjualan telur tersebut digunakan untuk pakan dan upah tenaga kerja. Yang terbanyak untuk pakan dan sebagian besar masih dipasok dari Medan, Sumatera Utara," kata Yessy Fandiba.
Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran mengatakan kebutuhan telur ayam untuk masyarakat Aceh mencapai 1,3 juta per hari. Sedangkan produksi keseluruhan telur ayam harian di Aceh baru 100 ribuan butir.
"Kami terus berupaya meningkatkan produksi telur, sehingga bisa mengurangi ketergantungan pasokan dari luar Aceh. Kehadiran BTNR ini setidaknya mampu memenuhi permintaan masyarakat sekitar," kata Zalsufran.
Baca juga: KPPU ingatkan distributor tidak permainan harga telur
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023