Iga Swiatek berjuang melewati Karolina Muchova 6-2, 5-7, 6-4 untuk memenangi gelar French Open ketiganya, Sabtu, dan menjadi petenis putri pertama yang berhasil mempertahankan gelar Roland Garros sejak 2007.
Swiatek yang berusia 22 tahun merupakan petenis putri ketiga di era Open yang memenangi empat final Grand Slam yang dia mainkan. Petenis Polandia itu menambahkan di kemenangan Roland Garos kali ini ke dalam daftar gelar 2020 dan 2022 di Paris, dan kemenangan US Open tahun lalu.
Monica Seles dan Naomi Osaka adalah satu-satunya petenis lain yang mencapai prestasi tersebut.
Swiatek, petenis nomor satu dunia, juga menjadi petenis putri termuda yang merebut gelar French Open berturut-turut setelah Monica Seles pada awal 1990-an.
"Saya tahu saya telah mengatakan ini setiap tahun, ini bukan tentang penampilan, saya sangat senang berada di sini - ini adalah tempat favorit saya dalam tur," kata Swiatek, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
Gelar terbaru Swiatek tersebut mengakhiri dua pekan dominan di lapangan tanah liat di Paris, di mana dia mencapai rekornya 28 kemenangan dan dua kekalahan dalam lima kunjungan.
Muchova, peringkat 43 dunia, adalah petenis putri peringkat keempat terendah yang mencapai final French Open, pertandingan kejuaraan pertamanya di sebuah turnamen besar.
"Ini terasa sangat dekat namun jauh, itulah yang terjadi ketika Anda bermain melawan salah satu yang terbaik, Iga," ujar Muchova.
Petenis Ceko yang tidak diunggulkan itu masuk ke final setelah memenangi lima pertandingan dalam kariernya melawan petenis di tiga besar -- empat di antaranya di Grand Slam -- setelah mengejutkan Aryna Sabalenka di semifinal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Swiatek yang berusia 22 tahun merupakan petenis putri ketiga di era Open yang memenangi empat final Grand Slam yang dia mainkan. Petenis Polandia itu menambahkan di kemenangan Roland Garos kali ini ke dalam daftar gelar 2020 dan 2022 di Paris, dan kemenangan US Open tahun lalu.
Monica Seles dan Naomi Osaka adalah satu-satunya petenis lain yang mencapai prestasi tersebut.
Swiatek, petenis nomor satu dunia, juga menjadi petenis putri termuda yang merebut gelar French Open berturut-turut setelah Monica Seles pada awal 1990-an.
"Saya tahu saya telah mengatakan ini setiap tahun, ini bukan tentang penampilan, saya sangat senang berada di sini - ini adalah tempat favorit saya dalam tur," kata Swiatek, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
Gelar terbaru Swiatek tersebut mengakhiri dua pekan dominan di lapangan tanah liat di Paris, di mana dia mencapai rekornya 28 kemenangan dan dua kekalahan dalam lima kunjungan.
Muchova, peringkat 43 dunia, adalah petenis putri peringkat keempat terendah yang mencapai final French Open, pertandingan kejuaraan pertamanya di sebuah turnamen besar.
"Ini terasa sangat dekat namun jauh, itulah yang terjadi ketika Anda bermain melawan salah satu yang terbaik, Iga," ujar Muchova.
Petenis Ceko yang tidak diunggulkan itu masuk ke final setelah memenangi lima pertandingan dalam kariernya melawan petenis di tiga besar -- empat di antaranya di Grand Slam -- setelah mengejutkan Aryna Sabalenka di semifinal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023