Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Iga Swiatek harus melakukan beberapa kali comeback, Kamis malam waktu setempat, untuk mencapai final US Open untuk pertama kali dalam kariernya.
Swiatek bangkit dari ketertinggalan satu set, serta dua kali break pada set ketiga, sebelum mengalahkan unggulan keenam Aryna Sabalenka 3-6, 6-1, 6-4 dalam waktu dua jam 11 menit pertandingan semifinal di Arthur Ashe Stadium.
"Saya merasakan perbedaan besar antara set pertama dan dua set terakhir," kata Swiatek, seperti disiarkan laman resmi WTA.
"Saya cukup senang bahwa tingkat energi saya naik sedikit.""Aryna membuatnya sulit hari ini, tentu saja. Saya merasa dia melakukan servis dengan cukup solid. Sulit untuk kembali pada set ketiga, tetapi saya cukup senang melakukannya."
Swiatek, yang belum pernah mencapai perempat final US Open sebelum musim ini, kini memasuki final Grand Slam ketiganya, yang kedua tahun ini dan yang pertama sejak tanah liat Roland Garros.
Baca juga: Jabeur jadi perempuan Afrika pertama tembus final US Open
Swiatek mencatatkan 2-0 di final Grand Slam dalam kariernya. Dia menang di French pada 2020 dan 2022.
Swiatek akan bertemu unggulan No.5 Ons Jabeur pada final tunggal putri setelah Jabeur mengalahkan unggulan No.17 Caroline Garcia 6-1, 6-3 pada semifinal pertama malam yang sama.
Swiatek dan Jabeur adalah No.1 dan No.2 dalam kemenangan pertandingan musim ini.
Head-to-head antara Swiatek dan Jabeur menemui jalan buntu dengan masing-masing dua kemenangan, dan mereka imbang 1-1 di lapangan keras. Dalam satu-satunya pertemuan mereka musim ini, Swiatek menang di final Roma di lapangan tanah liat 6-2, 6-2.
"(Jabeur) memiliki gaya permainan yang berbeda dari kebanyakan pemain," kata Swiatek.
"Dia memiliki sentuhan yang hebat. Semua hal ini bercampur aduk, ya, dia lawan yang tangguh."
Pada laga semifinal, Swiatek berjuang keras untuk mempertahankan keunggulannya saat ini dalam persaingannya dengan Sabalenka.
Sabalenka memenangi pertemuan pertama mereka di Final WTA tahun lalu, tetapi Swiatek kini telah memenangi keempat pertandingan mereka musim ini.
Sabalenka memimpin 2-0 dan 4-2 di set ketiga, namun Swiatek merebut empat gim terakhir pertandingan itu.
"Saya merasa Aryna melakukan servis dengan cukup baik hari ini, lebih baik daripada pertandingan kami yang lain," ujar Swiatek.
"(Kekalahan dua gim pertama pada set ketiga) membantu saya untuk bangkit dan menyadari bahwa saya masih memiliki banyak ekspektasi meskipun set kedua cukup dominan."
"Saya cukup senang karena saya merasa kami berdua terkadang mengambil risiko, karena kecepatannya benar-benar bagus, sangat tinggi," imbuhnya.