Kebakaran hutan dan lahan terjadi di tengah musim kemarau di Provinsi Aceh yang menghanguskan sekitar lima hektare lahan di wilayah Desa Hakim Bale Bujang, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.

“Api sampai saat ini belum seluruhnya padam," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan kebakaran hutan pinus tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB sejak Selasa (13/6) kemarin. Lahan yang hangus terbakar di daerah dataran tinggi Gayo itu seluas lima hektare.

Baca juga: Dua hektare lahan terbakar di tengah musim kemarau di Aceh Besar

BPBD Aceh Tengah telah mengerahkan seluruh armada dari posko induk damkar. Namun karena lokasi kebakaran tersebut sulit dijangkau, BPBD menyiagakan satu unit untuk berjaga-jaga di lokasi kebakaran.

"Untuk kronologis penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan pihak berwajib," katanya.


 

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Aceh untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai dampak dua fenomena perubahan iklim yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang mengakibatkan kekeringan di wilayah Indonesia.

“Jadi untuk karhutla di periode ini memang lebih berpotensi terjadi, karena kekeringan. Kemudian juga karena pengaruh suhu permukaan yang meningkat sehingga lahan-lahan mudah terbakar,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Nasrol Adil.

Terutama, lanjut Nasrol, daerah-daerah di wilayah Aceh bagian tengah seperti Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan wilayah pegunungan lainnya.

“Wilayah kaki bukit atau pegunungan ini sangat rentan dengan karhutla. Untuk hari ini dan kemarin, satelit kita belum ada terpantau titik panas, namun kita tetap minta agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar,” ujarnya.

Baca juga: Kebakaran lahan seluas 1,5 hektare di Aceh Barat sudah padam

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023