UPTD Museum Aceh memiliki ruangan khusus yang memamerkan tentang sejarah perjuangan rakyat Aceh saat berperang melawan penjajahan Belanda sejak 1873 hingga masa kemerdekaan.

"Museum Aceh juga memamerkan semua yang berkaitan dengan sejarah perjuangan rakyat Aceh melawan Belanda, dari pertama Belanda masuk Aceh," kata Kepala TU UPTD Museum Aceh Nur Hasanah, di Banda Aceh, Rabu.

Ruangan khusus yang memamerkan sejarah rakyat Aceh melawan Belanda itu berada di lantai tiga gedung pameran Temporer UPTD Museum Aceh, dan itu merupakan tempat pameran tetap.


Baca juga: Ratusan ornamen dari masa kerajaan Aceh dipamerkan di Museum Tsunami

Nur Hasanah menyampaikan, Museum Aceh menampilkan semua tentang tokoh-tokoh perang gerilya Aceh melawan Belanda seperti Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Cut Meutia dan lainnya.

Tak hanya pahlawan Aceh, kata Nur Hasanah, di sana juga dipamerkan foto-foto Jenderal Belanda yang berkuasa hingga panglima perang Belanda.

"Foto perjuangan, peperangan, pahlawan Aceh, Jenderal Belanda yang berkuasa di Aceh, kemudian panglima perang mereka semua dipamerkan. Di sana kita juga tampilkan timeline informasinya," ujarnya.
 


Selain itu, lanjut Nur Hasanah, di ruangan tersebut menampilkan berbagai peralatan perang yang digunakan pejuang Aceh masa penjajahan Belanda, seperti pedang, rencong, tombak, perisai dan lain sebagainya.

"Bahkan, juga ada hikayat perang sabi yang berguna sebagai pembangkit para pejuang Aceh untuk semangat atau heroik melawan Belanda," katanya.

Nur Hasanah menuturkan, semua itu ditampilkan sebagai salah satu pemberian edukasi kepada masyarakat terutama pelajar terhadap perjuangan rakyat Aceh dari masa penjajahan Belanda hingga kemerdekaan.

"Museum memberikan informasi kepada masyarakat yang memang membutuhkan pemahaman tentang sejarah Aceh," demikian Nur Hasanah.

 
Wisatawan asal Malaysia melihat sejumlah koleksi benda bersejarah dalam pameran temporer di Museum Aceh, Selasa (27/6/2023). (ANTARA FOTO/AMPELSA)


Baca juga: Pengunjung Museum Tsunami Aceh membeludak

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023