Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya, Provinsi Aceh, Zulkarnain menyoroti mahalnya harga pupuk urea bersubsidi kepada petani di daerah tersebut mencapai Rp170 ribu per sak.

“Sesuai ketentuan, pupuk urea subsidi hanya boleh dijual ke petani sesuai harga resmi yang ditetapkan yaitu sebesar Rp112 ribu per sak,” kata Zulkarnaen kepada ANTARA di Suka Makmue, Senin.

Ia mengatakan, temuan tersebut setelah pihaknya mendapatkan laporan dari petani yang mengeluh dengan mahalnya harga jual pupuk subsidi di tingkat agen yang ditunjuk oleh distributor resmi.


Baca juga: Harga pupuk non subsidi melambung tinggi di Aceh Jaya

Zukarnaen mengaku pihaknya segera melakukan pemanggilan kepada instansi terkait termasuk distributor, guna mencari solusi terhadap mahalnya harga pupuk subsidi bagi petani di Kabupaten Nagan Raya.

“Memang ada kami dengar yang aneh-aneh di lapangan, makanya nanti akan kita pertanyakan saat rapat di DPRK Nagan Raya,” katanya menambahkan.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, drh Safridhal yang dikonfirmasi terpisah mengaku adanya informasi mahalnya harga jual pupuk subsidi yang ditebus oleh petani.

“Hasil penelusuran yang kami lakukan, ada penyesuaian ongkos angkut barang dari distributor ke agen pengecer,” katanya.

Selain itu, mahalnya harga pupuk subsidi yang dibeli oleh petani juga karena petani tidak mengambil langsung ke toko saat membeli pupuk, melainkan melakukan pembayaran saat barang sampai di rumah atau diantar ke rumah.

“Jadi, sistemnya Cash On Delivery atau COD, makanya mahal,” kata Safridhal.

Ia menyebutkan, persoalan tingginya harga jual pupuk subsidi di Kabupaten Nagan Raya saat ini menjadi perhatian dari pemerintah daerah dan dalam waktu dekat hal ini akan dilakukan pembahasan, untuk mencari solusi terbaik agar harga pupuk subsidi di daerah ini tidak lagi dijual dengan harga tinggi kepada petani.

Baca juga: Harga jual pupuk non subsidi di Nagan Raya capai Rp1 juta per sak, ini upaya polisi
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023