Calang (ANTARA) - Harga pupuk non subsidi di Kabupaten Aceh Jaya meningkat drastis sejak awal tahun 2022 di kabupaten setempat.
Pedagang alat pertanian di Aceh Jaya, Eba mengatakan kenaikan pupuk non subsidi tersebut sudah terjadi sejak awal tahun 2022 lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.
Ia menyebutkan untuk KCL sebelumnya Rp 250.000 per sak isi 50 Kg menjadi Rp750 ribu, mutiara Rp350 ribu per sak menjadi Rp800 ribu, TSP sebelumnya Rp230 ribu menjadi Rp700 ribu, SP36 Rp200 ribu menjadi Rp500 ribu, Urea Rp 150 ribu menjadi Rp800 ribu per sak dan ZA sebelumnya Rp150.000 sekarang menjadi Rp700 ribu.
“Kami tidak tahu pasti penyebab kenaikan harga pupuk non subsidi tersebut,” katanya.
Petani Aceh Jaya, Rahman mengatakan pupuk menjadi kebutuhan utama, jika harga terus melambung otomatis akan memberatkan petani.
"Kalau langka tidak langka pupuk, namun harga yang naik," Katanya.
Ia berharap harga pupuk non subsidi bisa kembali turun dan normal kembali sehingga para petani di Aceh Jaya bisa lega dan mampu meningkatkan produksi pertaniannya.