Kebakaran lahan terjadi di Provinsi Aceh di tengah memasuki puncak musim kemarau dan menghanguskan lahan dengan luas sekitar 16 hektare di wilayah Gampong Teureubeh, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, kata Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).

“Kondisi terakhir api berhasil dipadamkan,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBA di Banda Aceh, Minggu.

Ia menjelaskan kebakaran lahan tersebut terjadi sekitar pukul 11.43 WIB pada Minggu (23/7). Luas lahan yang terbakar sekitar 16 hektare. Sedangkan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas yang berwajib.

Saat menerima informasi kebakaran lahan, kata Ilyas, BPBD Aceh Besar langsung mengerahkan dua unit armada pemadam kebakaran (Damkar) dari Pos Jantho ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.

Hingga kini, petugas telah berhasil memadamkan api sehingga tidak menjalar membakar lahan lainnya.

"Upaya pemadaman turut dibantu oleh personel TNI dari kesatuan 117/KY," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut wilayah Provisi Aceh mulai memasuki puncak musim kemarau, sehingga masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Juni, Juli, Agustus ini rata-rata wilayah Aceh puncak musim kemarau. Saat ini Banda Aceh, Aceh Besar sudah puncak kemarau,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Miftahul Jannah.

Adapun beberapa wilayah yang mengalami kekeringan dan perlu mewaspadai potensi karhutla seperti Kabupaten Aceh Besar, Aceh Timur, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Bener Meriah dan beberapa wilayah lainnya.

Untuk kecepatan angin di Aceh, kata dia, rata-rata antara 10-30 km per jam, bahkan bisa lebih. Potensi angin kencang di provinsi paling barat Indonesia itu terjadi mulai pagi hingga sore hari.

“Untuk wilayah tengah Aceh, biasanya kalau terjadi musim kemarau maka akan banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

Selain musim kemarau, menurut dia, Indonesia saat ini juga sedang menghadapi fenomena El Nino sehingga berdampak pada kekeringan.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023