Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh dan perusahaan maskapai Indonesia Airlines (IA) menjajaki kerja sama dalam pengembangan produk inovasi dari minyak nilam Aceh.
"Dengan pengalaman USK selama ini di bidang inovasi nilam, kita yakin kemitraan USK dengan IA akan saling menguntungkan serta berdampak luas bagi serapan minyak nilam rakyat," kata Rektor USK Banda Aceh, Prof Marwan, di Banda Aceh, Jumat.
Kesepakatan tersebut terkemuka dalam pertemuan silaturahmi antara Rektor USK Prof Marwan dengan CEO dari perusahaan penerbangan Indonesia Airline, Iskandar, di Banda Aceh.
Baca juga: Pemko dan USK sepakat jadikan Banda Aceh kota parfum Indonesia
Peluang kerjasama antara USK dengan IA tersebut rencananya dikhususkan untuk pemasaran produk inovasi turunan nilam seperti parfum, pengharum ruangan aroma terapi, body lotion, skincare dan lainnya.
Prof Marwan menyampaikan, kesiapan USK untuk bekerjasama dengan IA nantinya lebih kepada hasil produksi parfum nilam yang selama ini dikembangkan oleh Atsiri Research Center (ARC) perguruan tinggi setempat.
Apalagi, saat ini USK telah berstatus PTNBH dan memiliki badan usaha komersial PT Global Mandiri USK (PT GMU). USK juga memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk pengembangan produk inovasi turunan nilam berbasis riset.
"Tim USK dapat melakukan formulasi khusus untuk parfum dan produk lainnya yang akan digunakan untuk IA. Kita yakin akan menghasilkan produk premium yang berkualitas tinggi dan layak untuk market nasional dan global," ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, rumah produksi USK juga telah mendapat sertifikasi dari BPOM, sehingga produk yang dihasilkan memperoleh izin edar, sehingga bisa dipasarkan secara global.
"Kita akan coba pelajari, apakah diperlukan sertifikasi lainnya agar produk nilam bisa masuk pasar internasional," kata Prof Marwan.
Baca juga: Aceh Barat jajaki pengembangan produksi minyak atsiri dengan USK Banda Aceh
Sementara itu, CEO IA, Iskandar menyatakan keinginan pihaknya untuk memasarkan produk berkualitas tinggi turunan nilam yang memiliki keunikan dan keunggulan lokal secara market global.
Menurutnya, Aceh memiliki keunggulan sumber daya alam lokal seperti nilam, bungong jeumpa, seulanga, bungong kala dan lainnya yang sangat berpotensi untuk diproses menjadi parfum premium kelas dunia.
Dirinya berkomitmen kuat untuk membawa keunikan Aceh dan Indonesia seperti nilam itu ke market global baik dalam bentuk produk parfum maupun lainnya. Apalagi, komoditas nilam Aceh telah banyak digunakan oleh berbagai parfum kelas dunia.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan lanjutan antara tim teknis USK dan IA untuk merumuskan model kerjasama yang akan dilakukan. Kami berharap parfum nilam sudah dapat hadir pada launching IA mei mendatang," demikian Iskandar.
Baca juga: Produksi minyak nilam di Aceh Barat capai 22,82 ton/tahun