Meulaboh (ANTARA Aceh) - Ratusan rumah penduduk di Kecamatan Woyla Barat dan Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, dibanjiri air luapan Sungai Woyla.

Selain membanjiri rumah warga, lahan pertanian dan kebun, luapan sungai itu juga melumpuhkan aktivitas SD Negeri Napai, Kecamatan Woyla Barat, pada Senin, aktivitas belajar mengajar diliburkan karena ruang kelas sekolah kebanjiran.

"Banjir sebenarnya sudah dari hari Sabtu (21/1), kemudian surut dan hari ini naik lagi karena tadi malam ada hujan sehingga sungai Woyla meluap," kata Nurrahmah, guru SDN Napai.

Tidak ada warga yang terpantau mengungsi. Masyarakat bertahan di rumah-rumah, meski bantuan logistik belum ada.

Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Iraidi Yus, Tim Reaksi Cepat (TRC) masih terus memantau perkembangan debit air banjir, karena dampak dari intensitas curah hujan tinggi dalam pekan ini baru terlihat untuk kawasan yang dekat dengan aliran Sungai Woyla.

Sementara kondisi Sungai Meureubo dilaporkan masih terpantau aman, akan tetapi tidak berani dipastikan tidak terjadi banjir luapan dari Sungai Mereubo karena guyuran hujan masih melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat.

Lebih parah lagi kata Iraidi, tanah longsor juga menimbun badan jalan di km 22 Jalan Nasional Meulaboh-Geumpang (Kabupaten Pidie) sepanjang 30 meter, akibatnya lintas darat jalan tersebut putus total sehingga kendaraan yang melintas terpaksa berbalik arah.

"Longsor masih menutupi badan jalan, belum bisa dilintasi kendaraan roda empat maupun roda dua. Jadi masyarakat yang mengunakan lintas jalur ini harus berbalik pulang karena material longsor masih menimbun jalan," katanya.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017